
Kreativitas Komunitas Madin di Indonesia beraneka ragam. Wujud kreativitas tersebut merupakan implementasi dari gagasan untuk menjadikan Madin lebih banyak dikenal oleh masyarakat dan pemerintah. Lebih dari itu secara substantif kreatifitas bertujuan untuk mendongkrak kompetensi santri diniyah melalui beberapa kegiatan yang diikuti oleh santri diniyah.
Salah satu kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh DPAC FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) Kec Bojong Kab Tegal adalah Pekan Madaris yang diselenggarakan selama dua hari dua malam. Masing masing delegasi dari Madin sejumlah kurang lebih 40 anak tiap Madin menginap di rumah rumah penduduk setempat. Bahkan ada beberapa Madin yang membawa kontingen sampai 100 peserta. Tuan rumah menyediakan tempat penginapan sekaligus MCK untuk kegiatan selama dua hari. Mereka (tuan rumah) dengan senang hati menyediakan rumahnya untuk di tempati tanpa dipungut biaya sepeserpun. Bahkan tuan rumah menyediakan kue dan minuman ala kadarnya sebagai penghormatan kepada tamu tamu Madin satu kecamatan.
Adapun kegiatan selama dua hari semua perlombaan berbasis Madrasah Diniyah Takmiliyah. Perlombaan tersebut meliputi, lomba hafalan Aqidatul Awam, beberapa nadhoman yang diajarkan di Madin, MTQ, Tahlil, membaca berjanzi, sholat jenazah, pidato, sholat jamaah dan dzikir bada sholat dan perlombaan yang mencerminkan tradisi Madrasah Diniyah Takmiliyah.
Masing-masing Madrasah Diniyah secara bergotong-royong memberikan iuran untuk kegiatan Pekan Madaris tersebut. Masyarakat desa setempat jauh jauh hari sudah berembug dengan pemerintah desa untuk membantu suksesnya acara tersebut. Penggalangan dana dari dermawan masyarakat setempat untuk kegiatan Pekan Madaris digerakkan oleh Panitia desa setempat.
Setiap mata cabang lomba disediakan panggung di tempat yang strategis. Adapun perlengkapan panggung yang meliputi sound, kursi dan lainnya disediakan oleh panitia. Setiap panggung untuk lomba dipastikan ramai dengan pengunjung dari para pendukung dan masyarakat setempat. Setip majlis lomba ada Panitia dan dewan juri yang melakukan penilaian secara profesional.
Perlombaan atau festival secara maraton dilaksanakan setelah seremonial pembukaan. Biasanya pembukaan dilaksanakan pada sore hari dan dihadiri oleh beberapa pejabat daerah serta tokoh agama dan masyarakat setempat. Saat penyelenggaraan festival pekan Mandari di desa Tuwel Kec Bojong Kab Tegal, Penulis berkesempatan hadir dan memberikan sambutan pembukaan atas nama DPW FKDT Jawa Tengah.
Sungguh luar biasa semarak ramainya Festival Pekan Madaris yang melibatkan seluruh elemen masyarakat setempat. Malam hari Penulis diajak oleh Ketua DPC FKDT Kab Tegal H Muslihudin berkeliling melihat beberapa majlis perlombaan. Semua majlis dipadati oleh para suporter masing masing Madin dan masyarakat setempat. Jalan dan gang di kampung tersebut penuh lalu lalang santri diniyah. Rumah rumah penduduk semua pintunya terbuka menyambut tamu santri dan guru Madin se-Kecamatan.
Kegiatan Festival Pekan Madaris yang diselenggarakan secara rutin setiap satu tahun sekali bisa menjadi contoh bagi FKDT daerah lainnya. Beberapa kegiatan festival perlombaan yang mencerminkan tradisi Madin bisa dilestarikan sebagai bagian dari ikhtiar menempa kompetensi dan mental santri Madin.
Peran serta masyarakat yang penuh menjadi bukti keguyuban dan kekompakan warga dalam mewujudkan kepedulian terhadap Madin. Mereka tulus dan senang hati menyambut tamu tamu mulia dari komunitas Madin. Mereka dengan terbukanya mempersilahkan rumahnya untuk ditempati oleh santri dan guru Madin. Semoga kegiatan ini akan bisa diwujudkan untuk tingkat Propinsi Jawa Tengah. (*)