Pendidikan

Penguatan Kelompok Kerja Guru MDT, Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas dan Mutu

Grobogan (Aswajanews.id) – KKG (Kelompok Kerja Guru) merupakan wadah atau forum kegiatan profesional bagi para guru/ustad ustadah di sekolah dasar/Madrasah/di pondok pesantren pada tingkat gugus atau kecamatan yang terdiri dari beberapa guru dari beberapa sekolah. Dan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan pada ustad ustadah maupun lembaga pendidikan Madin, Kamis (02/12/2021) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kab. Grobogan melalui Pendidikan Pondok Pesantren menyelenggarakan Penguatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja Kepala MDT yang diikuti 40 peserta dan dihadiri narasumber dari Kepala Bidang PD. Pontren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Nur Abadi, di Hotel Fron One Purwodadi.

Menurut laporannya Kasi PD. Pontren, Purwadi, yang mengatakan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabelitas bagi seorang ustad ustadah di lingkungan Madin, sehingga perlu adanya penguatan karakteristik bagi ustad ustadah dalam menjalankan tugas keseharianya lebih kreatif dan inovatif  dalam memberikan pengajaran kepada santrinya.

“Ini sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan pada Madrasah Diniyah Takmiliyah dan untuk mendorong terwujudnya wadah bermusyawarah antar pendidik di Madin,” tandas Purwadi.

Kepala Bidang Pendidikan Pondok dan Pesantren, Kanwil Kemenag Jateng Nur Abadi menyampaikan dalam tuntutan perkembangan zaman dimasa sekarang, dimana perkembangan teknologi informasi yang menjadi factor pendorong revulusi Industri. 4.0 dan 5.0, di mana kedepanya semua kegiatan manusia sudah memanfaatkan teknologi digital, ini mengharuskan kita, agar dapat memanfaatkan sebaiknya-baiknya digitalisasi tersebut, guna mempermudan dan mengefisienkan pelayanan di semua aspek kehidupan, jadi suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus menguasai dan memanfaatkan digitalisasi tersebut untuk berinovasi dalam memberikan peningkatan mutu dan kualitas  pendidikan di MDT.

“Dalam zaman revulusi industri seorang guru MDT, agar senantiasa meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di MDTnya , dengan menambah wawasan  juga bagaimana seorang guru juga dapat meningkatkan profesionalitas dengan memenajemen  administrasi yang ada di MDT-nya, dengan harapan peningkatan kapasitas guru  dan jangan lupa terus bersinergi dengan semua lini dalam mencarikan solusi atas persoalan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,” jelas Nur Abadi.

Lebih lanjut, SDM yang profesional adalah orang-orang yang berintegritas, selalu berinovasi bagi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang ada sehingga dapat melahirkan santri–santri yang berkompeten dan mampu bersaing dikancah nasional maupun global dengan dalam dunia revolusi 4.0 dan revolusi 5.0 secara lokal dan global.

“Bapak dan Ibu  merupakan guru dan sekaligus pengurus Madrasah Diniyah di tuntut  agar meningkatka kualitas, baik dirinya maupun lembaga yang Anda semua bernaung didalamnya, sehingga kualitas mutu pendidikan di madin dapat di terus meningkat dan tidak kalah dari sekolah-sekolah Islam terpadu.  Kami dari bagian PD. Pontren siap mendukung dan mensukseskan pendidikan madin dalam rangka menciptakan generasi-generasi unggul yang berakhlakul karimah,” ungkapnya. (kemenag jateng)