BREBES (Aswajanews.id) – “Malam ini kita berkumpul untuk peringatan Asyura sebagai bagian dari tradisi Nahdlatul Ulama. Tradisi sudah mengakar di kalangan masyarakat dengan memanjatkan doa khusus Asyuro dan dilanjutkan dengan Slametan. Dulu saat saya masih kecil Al Marhum H. Jamburi atau Mbah Perlot (Mantan Kades) setiap bulan Syuro atau Muharam pasti menyelenggarakan acara “Sedekah Bumi” dengan nanggap gamelan. Gamelan itu sendiri memiliki makna dalam kehidupan sebagaimana dikembangkan oleh Kanjeng Wali Sunan Kalijaga. Oleh karena itu tradisi peringatan Asyura ini harus dilestarikan,” kata Akhmad Sururi selaku Sekretaris MWC NU Wanasari saat memberikan Sambutan pada peringatan Asyura di Masjid Jami Baiturohim Jagalempeni Selatan.
“Banyak peristiwa sejarah penting yang terjadi saat 10 Muharam. Nabi Nuh As beserta dengan pengikutnya selamat dan mendarat setelah banjir bandang. Nabi Ibrahim diselamatkan dari kobaran api saat dihukum oleh Raja Namruj. Nabi Yunus keluar dan selamat setelah ditelan ikan paus Nun. Nabi Adam diterima taubatnya setelah makan buah khuldi, dan masih banyak lain peristiwa yang terjadi saat sepuluh Muharam,” sambung Akhmad Sururi.
Sururi mengajak jama’ah untuk melakukan puasa dan memperbanyak ibadah lainnya saat bulan Muharam. Karena bulan Muharam termasuk bulan yang dimuliakan dari 4 bulan yang disebutkan dalam Al Qur’an. Untuk mecapai kemuliaan tersebut maka jangan sia siakan malam sepuluh Muharam. Amalan lain yang bisa dilakukan bagi seorang suami agar memberikan nafkah yang lebih untuk keluarganya.
“Dengan memberikan nafkah kepada keluarga, istri dan anak anak secara khusus di bulan Muharam insya Allah hidupnya berkah,” lanjut alumni Lirboyo.
“Wiridan dan doa yang kita baca merupakan tradisi NU yang harus terus dihidupkan di masjid kita. Karena dengan wiridan secara berjamaah berarti kita semua melaksanakan imarotul masjid. Sedekah tumpeng yang diberikan oleh jamaah malam ini akan menjadi pahala. Semoga semuanya akan menerangi kita semua besok di alam barzah,” pungkas Akhmad Sururi.
Acara yang digelar di masjid Jami Baiturohim Jagalempeni Selatan diikuti oleh jamaah lingkungan masjid dan tokoh agama setempat. Hadir dalam kesempatan tersebut,H Mansur Amin selaku Ketua Ta’mir Masjid, beberapa tokoh yang juga hadir antara lain Ust Akhmad Suduri, Ust Samroni yang membaca doa Asyuro, Ust Suharto selaku badan Otonom lingkungan masjid dan beberapa jamaah Ibu ibu lingkungan masjid Jami Baiturohim. *(Red)