Kajian

Pesantren Ramadhan Ikhtiar Memperkuat Ajaran Aswaja untuk Menangkal Kenakalan Remaja

BREBES (Aswajanews.id) – Sebagai pengurus NU di manapun tempatnya memiliki tugas untuk mempertahankan dan mengembangkan ajaran Ahlusunah wal jamaah di tengah tengah masyarakat. Kegiatan Pesantren Ramadhan yang diselenggarakan oleh MWCNU Wanasari Brebes menjadi bagian dari upaya mengembangkan nilai nilai Aswaja untuk masyarakat lingkungan pendidikan dalam hal ini pendidikan yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU. Kegiatan Pesantren Ramadhan dengan peserta dari siswa siswi SMK Ma’arif NU 01 Wanasari yang dilaksanakan mulai hari Jumat s.d Sabtu, tanggal 15 s.d 16 Maret menjadi wahana untuk memberikan pemahaman ajaran dan tradisi Aswaja untuk komunitas pelajar.

Demikian disampaikan oleh Akhmad Sururi saat memberikan Sambutan selaku koordinator kegiatan Pesantren Ramadhan 1445.

Kegiatan Pesantren Ramadhan yang diselenggarakan oleh MWCNU Wanasari Brebes

Sekretaris MWCNU Wanasari menambahkan bahwa hadirnya Pesantren Ramadhan menjadi bentuk kehadiran MWCNU kepada lembaga pendidikan formal dengan peserta didik generasi Z yang sangat membutuhkan pemahaman tentang Agama serta ideologi Aswaja. “Oleh karena itu kita hadir untuk mereka komunitas pelajar generasi Z sebagai bagian kewajiban kami untuk memberikan pemahaman Aswaja,” kata Akhmad Sururi.

Selaku pegiat pendidikan keagamaan dirinya sangat prihatin dengan maraknya tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh kelompok pelajar. “Kita prihatin dengan kondisi komunitas pelajar yang sering melakukan tindakan di luar etika dan akhlak sebagai pelajar”.

“Oleh karena itu kita harus merasa terpanggil untuk mengatasi hal tersebut. Satu satunya jalan yang harus ditempuh adalah dengan penguatan pendidikan keagamaan untuk mereka. Inilah sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Bupati Purbalingga beberapa bulan yang lampau saat kami menghadiri acara di sana ( Purbalingga ) bahwa pendidikan keagamaan sangat penting karena didalamnya terdapat pendidikan akhlak atau karakter,” kata Ketua DPC FKDT Kab Brebes.

Tentang penguatan pendidikan karakter, Sururi menyampaikan hasil audiensi dengan Pj Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab Brebes. “Sehari setelah Pemilu kemarin tepatnya tanggal 15 Februari kami selaku DPC FKDT Kab Brebes bersama dengan Kemenag Kab Brebes diterima audiensi di ruang Bupati. Selaku Pj Bupati menyampaikan bahwa penguatan pendidikan keagamaan dibutuhkan peran serta masyarakat. Lebih dari itu Pemerintah Kabupaten Brebes juga harus hadir untuk memberikan penguatan tersebut. Ke depan sedang dirancang MOU terkait dengan pendidikan keagamaan di SMP dengan mewajibkan siswa SMP Negeri masuk MDT tingkat Wustho,” pungkas Akhmad Sururi yang pernah mondok di Pesantren Lirboyo.

Keprihatinan tentang kenakalan remaja juga disampaikan Kapolsek Wanasari dan Ketua MWCNU Wanasari, H Takmuri saat keduanya memberikan sambutan pada Pembukaan Pesantren Ramadlan di aula pertemuan MWCNU Wanasari pada hari Jumat, 15 Maret 2024.

Hadir pada Saat Pembukaan tersebut Rois Syuriyah MWCNU Wanasari, KH Sabaruddin, Sekcam, Perwakilan KUA dan Kapolsek Wanasari. Kepala SMK Ma’arif NU 01 Wanasari, Ali Fauzan juga hadir dan turut memberikan sambutan di awal bersama dengan jajaran Dewan Gurunya. *(Red)

Editor : Elisa Nurasri