Kajian

Pesantren Ramadhan dan Penguatan Pendidikan Karakter

BREBES (Aswajanews.id) – Ramadhan menjadi momentum untuk perubahan jiwa kita menjadi jiwa yang mutmainah. Oleh karena itu bulan Ramadlan yang disebut dengan syahrut taubat agar kita tekadbulatkan hati kita untuk kembali kepada jalan yang benar dengan mendapatkan ridlo Alloh.

Kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan agar dirubah dengan melakukan kebaikan. Bulan Ramadlan adalah bulan maghfiroh yang penuh dengan ampunan. Demikian disampaikan Akhmad Sururi saat menyampaikan tausyiah pada kegiatan Pesantren Ramadlan 1445 di SMAN 1 Brebes.

Lebih lanjut Ketua DPC FKDT Kab Brebes menegaskan pentingnya penguatan pendidikan karakter atau akhlakul karimah.

“Sebagai pelajar disamping belajar yang menjadi tugas utama juga berakhlak kepada kedua orang tua juga kepada guru guru kita dengan akhlakul karimah. Sesungguhnya ilmu dan akhlak menjadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan,” kata Ketua DPC FKDT Kab Brebes.

Akhmad Sururi saat menyampaikan tausyiah pada kegiatan Pesantren Ramadlan 1445 di SMAN 1 Brebes

Di hadapan seluruh peserta didik SMAN 1 Brebes yang mengikuti kegiatan Pesantren Ramadlan, Sururi berpesan agar terus semangat mencari ilmu. Ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama menjadikan kita seimbang dalam menghadapi problematika kehidupan.  Kecerdasan intelektual tanpa diimbangi dengan kecerdasan spiritual bisa menjadi seorang itu stres dan jauh dari nilai nilai agama. Oleh karena itu melalui Pesantren Ramadlan ini semoga bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk menjalini kehidupan dunia dan akherat,” pungkas Alumni Pondok Pesantren Lirboyo.

Kegiatan Pesantren Ramdlan yang dilaksanakan di SMAN 1 Brebes diikuti oleh seluruh kelas X dan XI. Mereka mengikuti kegiatan tersebut sejak hari Rabu s.d Jumat tanggal 13 s.d 15 Maret 2024. Setelah materi pesantren Ramadlan dilanjutkan Festival Ramadlan dengan mata lomba Pidato dan Tartil Qur’an.

Adapun pemateri dalam Pesantren Ramadlan dari santri putri Pondok Pesantren Lirboyo dan sebagia alumni yang sudah di rumah. Mereka memberikan materi keagamaan mulai pagi sampai menjelang duhur. *(Red)

Editor : Elisa Nurasri