Kajian

NU Jagalempeni Selatan Hidupkan Malam Ramadhan dengan Kajian Kitab Kuning

BREBES (Aswajanews.id) – Semarak bulan suci Ramadhan NU ranting Jagalempeni Selatan penuh dengan berbagai kegiatan, termasuk pengajian kitab kuning yang dibaca setelah sholat taraweh. Kajian Kitab kuning “Maqosidus Shiyam” dengan Qori Miftahusalam yang disiarkan secara livestreaming melalui akun laziznu NU Jakatamu.

Santri Lirboyo yang baru tamat kemarin membaca Kitab tersebut dengan makna ala pesantren dan selanjutnya diterangkan secara gamblang. Inilah yang menjadi ciri khas pesantren. Pasal demi pasal dijelaskan oleh Miftahusalam dengan penjelasan yang mudah ditangkap oleh mustami’in dalam pengajian tersebut.

Dalam uraiannya Kang Mif panggilan akrab Miftahusalam menyampaikan dimensi kesehatan dalam berpuasa. “Summu tashihuu, yang artinya berpuasalah maka kalian akan sehat. Ini artinya bahwa ibadah puasa yang kita laksanakan memiliki dimensi kesehatan jasmani (fisik) dan rohani. Dengan tidak makan selama siang hari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari maka akan membersihkan toksin dalam tubuh kita,” urai Kang Mif.

Lebih dari itu menurut santri asal Jakatamu, puasa juga melatih kepekaan sosial. “Dengan merasakan pedihnya haus dan lapar maka akan tergerak merasakan bagaimana orang orang yang lapar dan haus karena tidak mimiliki makanan. Disinilah kita terpanggil untuk bersedekah kepada mereka yang berkekurangan secara ekonomi,” imbuh Miftahusalam

Sekretaris MWCNU Wanasari sangat mengapresiasi kegiatan pengajian kitab kuning tersebut. ” Selaku pengurus MWCNU, kami sangat mendukung dan mengapresiasi program ranting NU Jagalempeni Selatan untuk kegiatan Ramadlan. Ini menjadi bagian dari khidmat NU kepada umat melalui nasrul ilmi (menyebarkan pengetahuan). Kegiatan kajian kitab kuning yang menjadi tradisi pesantren juga merupakan implementasi dari idiom bahwa NU adalah Pesantren besar. Ini artinya tradisi yang berjalam di tengah tengah masyarakat nahdliyin sejalan dengan tradisi pesantren antara lain dengan kajian kitab kuning” ujar Akhmad Sururi.

Menurut Sekretaris MWC NU, sebagai pengurus NU di manapun tempatnya diharapkan bisa menggerakan warga NU untuk menghidupkan Ramadlan dengan berbagai kegiatan keagamaan. Mulai kajian kitab kuning, kuliah subuh, kuliah ba’da Ashar, tadarus bersama dan kegiatan lainnya yang bernuansa religius.

Kajian kitab kuning yang dilaksanakan di gedung NU Ranting Jagalempeni Selatan Kec Wanasari Kab Brebes selama bulan Ramadlan 1445 juga dihadiri oleh beberapa pengurus NU dan badan otonom tingkat ranting. Ketua Ranting GP Ansor Ust Nurohmat setiap malam mengikuti kegiatan tersebut. *(Red)

Editor : Elisa Nurasri