BANJAR (Aswajanews.id) – Jalan alternatif penghubung antara Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar, tepatnya di Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kota Banjar, mengalami kerusakan parah. Sekitar 90 persen dari total panjang jalan kurang lebih 2.000 meter tersebut dipenuhi lubang dan batu-batu berserakan.
Kondisi jalan semakin berbahaya saat musim hujan, karena jalan menjadi licin dan terletak di kontur menurun yang cukup curam. Tak sedikit pengendara, khususnya roda dua, menjadi korban kecelakaan akibat kondisi tersebut.
Masyarakat setempat mengaku sudah beberapa kali melaporkan kerusakan jalan tersebut sejak tahun 2016. Bahkan, pihak desa turut mengajukan laporan ke dinas terkait hingga ke Pemerintah Kota Banjar. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan nyata atau realisasi perbaikan.
Kekecewaan warga pun memuncak. Sebagai bentuk protes, mereka menanam pohon di tengah jalan untuk menutup akses kendaraan.
Saat ditemui awak media, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa dirinya dan warga lainnya sudah kehilangan kepercayaan kepada pemerintah Kota Banjar. “Kami akan terus melakukan aksi penutupan jalan sampai pemerintah benar-benar memperbaikinya,” ujarnya.
Awak media juga telah mencoba menghubungi Wali Kota Banjar (DRN) dan Kepala Dinas PUPR (AC) melalui pesan WhatsApp. Keduanya menyampaikan hal senada, bahwa pemerintah akan berupaya menganggarkan dana perbaikan jalan melalui APBD maupun bantuan dari Provinsi (Banprov).
“Kami akan berusaha menganggarkan dana pemerintah, baik melalui APBD maupun Banprov, untuk perbaikan jalan rusak di wilayah Kota Banjar,” pungkas mereka.
(Asep/Cepi)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.