Kita tahu bersama bahwa Pak Jokowi Presiden 2 Periode hingga 2024 kemarin merupakan orang Jawa Tengah yakni Solo. Begitupun Prabowo, yang memiliki darah dari kakeknya orang Banyumas. Untuk itu pasca ditetapkan KPU menjadi Presiden Prabowo langsung ke Makam Kakeknya takut kualat kalo ngga ziarah.
Orang bisa mengatakan, ya itu takdir Allah. Atau ya itu wajar saja karena mereka orang jawa dan penduduk suku Jawa merupakan yang terbesar di Indonesia. Itu semua benar, tapi tentu menjadi ada hal yang unik ko Jawanya dari Jawa Tengah?. Why?
Sebuah analisa pribadi saya dan sangat subyektif. Memang bangsa indonesia ini tadinya adalah berisi kerajaan-kerajaan. Dan transformasi dari Kerajaan Mojopahit ke Islam ada di era perpindahan dari Raja Brawijaya V ke anaknya yakni Raden Patah. Melanjutkan kekuasaan ayahnya tapi dengan pengaruh yang berbeda terutama dalam hal agama yang memang Raden Fatah ini anak dari Ratu Champa dan Brawijaya V kemudian dididik di pesantren Ampel Denta oleh Sunan Ampel dan menjadi Raja Islam Pertama. Kita bisa menilai bahwa Sunan Ampel yang di Jawa Timur itu menjadi Guru, dan Raden Fatah adalah murid. yang juga raja Demak di Kerajaan Demak, tepatnya sekarang Jawa Tengah.
Penulis tidak dalam posisi yang mengharuskan pembawa memaknai hal yang sama dengan apa yang saya tulis. Tapi memang fase Islam, yang era Demak kemudian Pajang hingga Mataram, itu adalah proses wilayah yang sekarang Indonesia ini menjadi muslim.
Mungkin, karena itu kalo mau belajar baik agama dan lainnya bisa belajar sama “orang Jawa Timur”. Dalam artinya ada bagusnya. Faktanya memang pesantren yang besar banyak di Jawa Timur termasuk Ulama yang lahir. Seperti pesantren Ploso, Lirboyo, Gontor, dan banyak yang lainnya termasuk belajar fan ilmu lain. Tapi kalo mau belajar bagaimana menjadi seorang politisi itu sama orang Jawa Tengah, belajar dalam artian memang gerakan untuk cetak jadi menjadi Pemimpin atau Politisi. Karena memang kerajaan Demak, Pajang, dan Mataram Islam berlokasi di wilayah Jawa Tengah sebagian sekarang menjadi DIY. Jadi mungkin saja ada psikologi masyarakat yang kita tidak tahu dimensinya, bahwa presiden orang Jawa Tengah karena melekatnya kerajaan Demak, Pajang dan Mataram dalam perjalanan hidup Bangsa Indonesia. Dan mungkin saja Pak Jokowi dan Pak Prabowo ini kecelup dapet barokahnya Sunan Ampel, Raden Fatah dan Hadiwijaya. Wallahualam Bisshowaab. (Penulis: Kamas Wahyu Amboro, Akademisi, Aktivis, Pengamat)