Profil

Profil KH. Syarif Rahmat, Tokoh Alumni PTIQ Jakarta

Profil, Biodata dan Biografi Penceramah Damai Indonesiaku TvOne

Bagi Anda yang menggemari acara-acara televisi yang bernafaskan syiar Islam, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan acara Damai Indonesiaku yang ada di TvOne. Yup, acara Damai Indoensiaku memang menjadi acara Islam yang kerap menghadirkan nara sumber ustad, ulama, dan Kyai untuk mengisi acaranya. Ada beberapa ulama dan tokoh Islam yang menjadi pengisi tetap acara Damai Indonesiaku, salah satunya adalah KH. Syarif Rahmat.

KH Syarif Rahmat merupakan seorang tokoh agama Islam yang cukup tenar dengan ceramah Damai Indonesiaku di TvOne.

Penampilan beliau yang nyentrik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemirsa. Dalam berpenampilan, KH. Syarif Rahmat berpakain ala baju Jawa kuno dan memakai blangkon. Nah, jika Anda termasuk orang yang penasaran dengan siapa sebenarnya profil dan biodata KH. Syarif Rahmat, di bawah ini akan kami sampaikan ringkasan mengenai profil dan biodata KH. Syarif Rahmat untuk Anda.

KH Syarif Rahmat adalah seorang yang dilahirkan di Banjarsari Kabupaten Ciamis. Selain bergelar sebagai sarjana Al-Qur’an (SQ), Syarif juga merupakan seorang Hafidz Qur’an atau penghafal Al-Qur’an. Syarif gemar menghafalkan Al-Qur’an disela-sela berbagai kesibukannya dalam menjalani kariernya sebagai akademisi di Fakultas Syari’ah PTIQ. Tidak hanya berhenti di sarjana, Syarif juga melanjutkan studi pasca sarjananya di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta dan mengambil program Doktoral (S3) di Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain berdakwah, memberikan tausiah, dan menjadi dosen Syarif juga menjadi Pengasuh dari Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe. Selain itu, dia juga menjadi pengasuh Padasuka atau Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga. Syarif juga pernah mengikuti kader Ulama Indonesia (PKU-MUI) yang diselenggarakan oleh MUI DKI Jakarta dan MUI Pusat. Syarif juga aktif dan produktif sebagai penulis. Banyak karya tulisnya yang sudah diterbitkan, diantaranya buletin Jum’at “Qum” yang terbit setiap Jum’at sejak tahun 1989 sampai sekarang. Kemudian Munajat (1995), Muhasabah (2004), Pemburu Hantu dalam Tinjauan Syariat (2005) dan SMS Abu-Abu (2009).

Pada bulan Ramadan 2018, Syarif masuk ke dalam daftar rekomendasi 200 mubalig Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama.

Aktifitas Dakwah KH. Syarif Rahmat

Selain aktif di berbagai acara Islam, KH. Syarif Rahmat adalah seorang penulis yang sangat produktif. Banyak karya tulisnya yang sudah diterbitkan, diantaranya buletin Jum’at “Qum” yang terbit setiap Jum’at sejak tahun 1989 sampai sekarang. Kemudian Munajat (1995), Muhasabah (2004), Pemburu Hantu dalam Tinjauan Syariat (2005) dan SMS Abu-Abu (2009).

Prestasi akademik KH. Syarif Rahmat juga sudah menonjol sejak beliau menjadi pelajar, diantaranya adalah juara cerdas Cermat isi dan kandungan Al-Qur’an pada MTQ tingkat Nasional tahun 1983 di Padang Musabaqah Tahfizil Qur’an 30 Juz berserta Tafsirnya, juara pertama Musabaqah Syarhil Qur’an DKI Jakarta. Bukan itu saja, KH. Syarif Rahmat juga merupakan Peserta terbaik PKU MUI baik ditingkat DKI maupun ditingkat MUI pusat. Tak berhenti di situ, prestasi KH. Syarif Rahmat juga peraih nilai tertinggi pada ujian masuk Pasca Sarjana IIQ Jakarta, dan juga enghargaan sebagai pendidik yang berprestasi oleh MediaPropil Indonesia tahun 2001.

Kegiatan KH. Syarif Rahmat dalam hal keagamaan sangat padat sekali. KH. Syarif Rahmat banyak mengisi tausiah di berbagai kalangan dan instansi baik instansi pemerintahan maupun instnsi swasta. Selain itu, KH. Syarif Rahmat juga sering mengisi pengajian-pengajian di majlis ta’lim sampai tabligh akbar tingkat nasional. KH. Syarif Rahmat juga merupakan penceramah tetap di Radio swasta di Jakarta, beliau juga pernah aktif sebagai pembibmbing kerohanian di Rutan Salemba Pndok Bambu, kemudian di RSUD Pasar Rebo dan masih banyak lagi tempat lainnya.

Demikian informasi terkait profil dan biodata KH. Syarif Rahmat yang bisa kami sampaikan. Jika dirasa ada kesalahan terkait info yang kami sampaikan di atas, kami mohon sekiranya pembaca sekalian berkenan memberikan koreksi. *(Berbagai Sumber)

www.youtube.com/@anas-aswaja