Kota Bandung (Aswajanews.id) – Ketua TP PKK Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan perempuan Jabar punya modal besar untuk maju dan berkontribusi nyata dalam pembangunan. Salah satunya bisa dari Persatuan Islam Istri atau Persistri.
Jabar merupakan provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, penduduk Jabar sebanyak 48,27 juta jiwa, berarti sekitar 20 persen warga Indonesia ada di Jabar.
Sementara itu, berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan juga menempati porsi yang hampir seimbang dengan penduduk laki- laki. Jumlah penduduk perempuan sebanyak 23,76 juta jiwa atau 49,23 persen, dan penduduk laki- laki sebanyak 24,51 juta jiwa atau sebanyak 50,77 persen.
“Perempuan harus ikut serta berkontribusi untuk pembangunan negeri ini, maka peran penting perempuan adalah bagaimana menghadirkan generasi yang hebat juga,” ujar Atalia saat melantik Pengurus Wilayah Persistri Jabar periode 2022- 2026, di Aula Timur, Gedung Sate Bandung, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Atalia, ketika para perempuan berkemajuan, berpengetahuan, berketerampilan, dan terdidik, maka generasi penerus yang berkualitas adalah keniscayaan.
Atalia mengapresiasi Persistri sudah hadir di 26 kota/kabupaten. Ia berharap Persistri terus berkembang untuk menebarkan kebermanfaatan dan kebaikan.
“Sehingga semakin luas apa yang bisa dilakukan dengan jalan dakwah ini,” katanya.
Atalia mengapresiasi Persis dan Persistri yang selama ini mendukung PKK dan Jabar Bergerak yang dipimpinnya.
Adapun sejumlah kegiatan sosial yang pernah dilakukan bersama mulai dari berbagi dengan masyarakat, kegiatan bedah rumah, pembagian APD, vaksin, dan lain- lain.
Tak hanya itu, kebermanfaatan bahkan sudah ditebar hingga ke negeri Palestina. “Terima kasih Persis dan Persistri, kolaborasi sudah kita bangun sedemikian rupa, sudah hadir tiga ambulans yang sudah bergerak memberikan manfaat di Palestina, termasuk juga ada sumur untuk pemenuhan air bagi masyarakat Palestina,” tuturnya.
“Juga sudah memberikan satu unit motor di Ciamis kepada ustaz yang sukarela berkeliling ke rumah- rumah muridnya untuk mengajar,” tambahnya.
Maka dengan kepengurusan baru, diharapkan kolaborasi antarpihak terus meluas untuk memberikan kebermanfaatan di Jabar khususnya, dan bagi seluruh warga Indonesia, lebih jauh lagi bagi masyarakat dunia.
“PR kita sangat banyak dari mulai masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan, termasuk pandemi ini juga sebuah tantangan yang luar biasa, belum lagi isu globalisasi, isu moral, termasuk isu hoaks,” katanya.
Tak hanya itu, masalah ketahanan keluarga juga sangat strategis. Berdasarkan data tahun 2021, Atalia menyebut terdapat sebanyak 106 ribu kasus perceraian terjadi di Jabar. Belum lagi ada 6.700-an pernikahan usia anak, ada pula stunting 24,5 persen, lalu angka kematian anak 2.600-an, angka kematian ibu juga masih menjadi PR lebih dari 1.500-an.
“Pemerintah tidak bisa sendirian, kita perlu kolaborasi,” tutur Atalia.
Ketua PW Persatuan Islam Iman Setiawan Latief berpesan agar pengurus baru berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kemaslahatan umat.
“Banyak sekali hal- hal yang perlu dikerjasamakan karena Jawa Barat sangat luas, PW Persistri dengan gerak langkahnya terutama di bidang pendidikan, dakwah, dan tentunya sosial kemasyarakatan lainnya, insyaallah bisa bersinergi untuk membangun, mendidik, dan membina masyarakat Jawa Barat,” ucapnya.
Ketua PW Persistri Jabar Ai Nurjannah berujar bahwa amanat sebagai pengurus PW Persistri harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan totalitas.
“Artinya segala tindak tanduk bukan hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri, kenyamanan diri, segala tutur kata harus memberikan kontribusi kepada masyarakat,” tutur Ai. (Humas Jabar)