JAKARTA (Aswajanews.id) – Aksi kemarahan umat Islam Indonesia berlangsung di Kedutaan Besar Amerika Serikat Jl. Merdeka Selatan, Jakarta pusat, pada hari Sabtu, 1 Juni 2024 menuding Amerika Serikat sebagai biang keroknya pembantaian rakyat Palestina secara biadab. Masyarakat sipil dan anak-anak Palestina yang tidak berdosa dihabisi secara keji dan kejam, tiada kemanusiaan.
Umat Islam dari berbagai daerah tak kurang dari puluhan ribu berkumpul di depan Kedubes AS, mulai dari jalan Kebon Sirih menebar sampai Tugu Tani memblokir kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, seakan menjadi saksi bisu kemarahan umat Islam khususnya, termasuk umat beragama Non Islam yang menaruh keprihatinan sikap biadab Israel yang disponsori AS melakukan aksi kebinatangan Israel, ungkap salah seorang orator dari masyarakat yang meluapkan kemarahannya.
Aspirasi Emak-emak Indonesia yang dikomando Wati Imhar Burhanudin hadir bersama anggotanya memberi dukungan penuh sambil mengusung perjuangan Anti Islamophobia yang telah diserukan oleh PBB (United Nations) sejak 15 Maret 2022, agar dijadikan hari libur nasional bagi Indonesia.
Take line aksi bersama umat Islam yang didukung oleh berbagai elemen masyarakat ini untuk melihat warga Palestina di Rafah yang telah dihabisi dengan semena-mena dan tetap didukung AS tiada bergeming. Karena itu, kutukan pun dilontarkan para orator yang ikut tampil di panggung mobil dengan pengeras suara yang menggema ke delapan penjuru angin hingga ratusan petugas keamanan ekstra dikerahkan menjaga gedung Kedubes Amerika Serikat yang berdinding angkuh, seperti mencerminkan sikap orang yang ada di dalamnya.
All Eyes on Rafah dan Boikot Sampai Bangkrut untuk Israel menjadi yell-yell yang diteriakkan hampir oleh seluruh pembicara yang tampil menyampaikan aspirasinya untuk menyelamatkan Palestina dari usaha busuk untuk memuaskan orang palestina dari muka bumi, agar Israel bisa melampiaskan birahi kekuasaan menguasai bumi Palestina.
Ustad kondang Bachtiar Nasir pun naik ke panggung dengan meneriakkan gerakan aksi boikot tak hanya sampai bangkrut, tapi harus tutup. Bahkan dia mengingatkan Presiden Jokowi agar lebih percaya pada suara hati nurani rakyat yang kini berkumpul di kawasan Monas. Bahkan Bachtiar Nasir mengecap Amerika Serikat yang memveto hak Palestina. Karena itu jangan pernah lagi percaya kepada Amerika Serikat yang mengaku paling demokrasi diantara negara lain. Realitasnya, Amerika Serikat menjadi pendukung utama pemusnahan rakyat Palestina dengan cara yang sangat biadab.
Aksi Save Palestine di Kedubes AS ini mulai terkonsentrasi sejak pukul 06.00 pagi dengan arus massa yang terus deras merangsek memadati gedung Kedubes AS yang tidak terlihat ada kegiatan. Boleh jadi tak ada pegawainya yang bisa masuk, karena massa aksi sudah terlebih dahulu memblokir kawasan setempat. *(Red)