Ngamprah Bandung Barat (Aswajanews.id) – Banyaknya masyarakat dan lembaga yang harus diberikan pelayanan maksimal, maka keberadaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan keniscayaan. Diharapkan, PTSP tersebut akan mampu memberikan pelayanan terintegrasi dengan prinsip sederhana, jelas dan pasti.
“Konsep PTSP ini sudah kami rintis sejak tahun 2021. Alhamdulillah hari ini diresmikan,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat H. Asep Ismail, pada acara peresmian PTSP Kemenag KBB dan Kantor Fungsional Bank bjb Syariah di Ngamprah, Selasa (28/2). Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Kakanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Jabar, jajaran komisaris dan direksi Bank bjb Syariah, pimpinan bjb, serta pimpinan MUI KBB.
Dikatakan, sesuai dengan PMA Nomor 39/2009 tentang Pembentukan Kantor Departemen Agama KBB, maka keberadaannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang agama.
Saat ini, kata H. Asep Ismail, Kemenag KBB bertugas memberikan pelayanan kepada 709 pegawai, 16 Kantor Urusan Agama (KUA), 73 madrasah aliyah, 143 madrasah tsanawiyah, 204 madrasah ibtidaiyah, dan 388 raudlatul athfal. Sementara itu jumlah gurunya, 5.688 guru madrasah dan 1.167 guru Pendidikan Agama Islam.
Selain itu, di KBB juga terdapat 784 pondok pesantren, 1.274 diniyah takmiliyah, 985 pendidikan Al-Qur’an, 3 pendidikan diniyah formal, 3 satuan pendidikan muadalah, 120 pendidikan anak usia dini Al-Qur’an, 9 pendidikan kesetaraan pondok pesantren salafiyah, 11 kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah, juga majelis taklim dan masjid.
Khusus dalam pelayanan calon jamaah haji, pada tahun 2019 Kemenag KBB menerima pendaftar sebanyak 3.274 orang. Kemudian 1.749 orang pada 2020, sebanyak 1.007 orang pada 2021, lalu 1.557 tahun 2022 dan sampai dengan tanggal 24 Februari 2023 telah ada 172 calon jemaah haji.
Inovasi tanpa henti
Pada kesempatan itu Asep mengaku bangga, karena aplikasi yang diterapkan di PTSP itu 100% adalah produk pegawai Kantor Kemenag KBB. Dengan penuh semangat dan harmoni semua unsur, katanya, selama 1 tahun merintis, akhirnya terwujudlah PTSP tersebut.
“Selain PTSP, di Kantor Kemenag KBB, khususnya Seksi PHU juga sudah hadir aplikasi Wajit yang merupakan kependekan dari Wadah Administrasi Haji Terpadu. Ini juga merupakan inovasi kami di Kantor Kemenag KBB,” tuturnya.
Disadarinya masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna dalam penerapan aplikasi-aplikasi itu. Namun demikian, seluruh jajaran Kemenag KBB bertekad akan terus melakukan novasi dan tidak akan berhenti sampai titik pencapaian saat ini.
“Nantinya kami menginginkan seluruh permohonan pengajuan layanan dari pegawai, masyarakat, atau lembaga harus bisa dilayani secara online. Insya Allah dengan dukungan semua pihak, kami yakin semuanya bisa diwujudkan,” kata Asep Ismail. (Kontributor : Eva Nurwidiawati)