
BREBES (Aswajanews.id) – Bertempat di aula Kantor DPC FKDT Kab Brebes Jl Yos Soedarso Brebes kegiatan bedah buku dengan judul “Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) di Persimpangan Regulasi Nasional” dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes, Dr H Abdul Wahab. Beliau hadir langsung secara pribadi untuk memberikan sambutan sekaligus apresiasi kepada penulis buku yang sudah lama bergelut dalam dunia pendidikan MDT.
“Saya sangat mengapresiasi kepada penulis buku yang sudah berusaha untuk menerbitkan buku tentang MDT. Sebenarnya judulnya sudah setingkat disertasi, meskipun kumpulan tulisan dalam buku ini merupakan reportase perjalanan penulis dalam rangka memperjuangkan regulasi MDT termasuk Raperbup MDT Brebes yang sedang dalam proses. Kebetulan saya ikut menjadi bagian dari pembahasan Raperbup tersebut saat di Biro hukum Pemprov Jawa Tengah beberapa minggu yang lalu,” kata Dr Wahab.

Dr Wahab juga menghaturkan terima kasih atas perjuangan DPC FKDT Kab Brebes dalam upaya mewujudkan regulasi terkait dengan MDT. Menurut Beliau eksistensi MDT sangat penting untuk anak-anak di lembaga pendidikan formal. Hal tersebut sebagaimana informasi yang disampaikan oleh Beliau bahwa di Kab Batang, seorang anak pelajar MTs menjadi operator tawuran antar sekolah. “Ini sangat memperihatinkan sekali, oleh karena itu kehadiran MDT diharapkan bisa memperkuat karakter keagamaan para pelajar sehingga bisa menggunakan teknologi informasi untuk kebaikan,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes.
Sebelumnya Akhmad Sururi selaku penulis buku menghaturkan terima kasih atas kehadiran Bapak Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes. “Meskipun libur, Beliau sempatkan hadir dalam acara ini yang sangat sederhana. Sungguh merupakan kehormatan bagi kami bisa dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag dan Kasubag TU,” kata Akhmad Sururi.
Di hadapan peserta bedah buku, Sururi mengatakan bahwa dirinya sangat terkesan mengikuti pembinaan via zoom oleh Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes. “Uraian dari awal sampai akhir kemarin saya mengikuti sangat memilki makna. Ibarat biji itu berisi semua. Salah satu kalimat yang menjadi bahan tulisan saya, adalah bekerja dengan cinta sebagaimana dalam tasawuf Robiah Adawiyah. Beliau menguraikan pekerjaan dalam cinta sungguh memiliki makna yang sangat dalam. Maka saya menulis artikel dengan judul “Tasawuf dalam Mahabah Robiah Adawiyah,” kata penggemar buku tasawuf.

Saat closing statement, selaku penulis buku, Akhmad Sururi mengatakan bahwa dirinya menulis karena cinta. Cinta menulis, oleh karena itu dalam setiap momen acara tertentu dia sempatkan menulis meskipun hanya dengan handphone. “Semua judul yang tertulis dalam buku yang dibedah hari ini adalah tulisan dengan HP. Saya jarang bawa laptop, kecuali untuk menulis surat surat organisasi. Setiap hari saya menulis meskipun hanya satu judul, jadi sekali lagi saya menulis karena cinta,” pungkas penggemar karya Jalaluddin Rumi.
Kegiatan bedah buku yang berlangsung pada hari Rabu, 29 Januari 2025 dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, H. Musyaffa sekaligus Pembina DPC FKDT Kab Brebes. Dalam forum tersebut Beliau didaulat sebagai Keynote Speaker. Sementara sebagai nara sumber yang membedah buku “MDT di Persimpangan Regulasi Nasional”, yang pertama H Atmo Tan Sidik dan yang kedua Dr H Akrom Jangka Daosat. Sebagai moderator dalam forum tersebut digawangi oleh Hj Tuti Nurkhayati dan Himatul Fadilah bertindak sebagai pembawa acara.
Sebagai undangan kehormatan hadir dalam forum tersebut, delegasi dari Baperlitbangda Kab Brebes, Ketua dan Sekretaris PC Muslimat NU Brebes, Hj Nahdliyatun dan Hj Muminah. Tampak hadir di forum tersebut perwakilan PC Fatayat NU Brebes, Ketua Badko LPQ Kab Brebes, Sekretaris FKPP Brebes, Ketua DPC FKDT Kota Tegal dan pengurus DPAC FKDT Kecamatan se-Kab Brebes. (Red/Nas)