PEMALANG (Aswajanews.id) – Ijazah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) di Kabupaten Pemalang kini mendapat pengakuan resmi dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) setempat. Dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB), lulusan MDTA memperoleh tambahan nilai sebesar 300 poin di jalur prestasi.
“Ini sungguh luar biasa, karena Pemerintah Kabupaten Pemalang menunjukkan perhatian nyata terhadap keberadaan MDT. Saat ini bisa dikatakan murid MDTA di Pemalang menjadi ‘anak emas’ yang mendapatkan keistimewaan,” ujar Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Kabupaten Pemalang, H. Chanifudin, M.Si., dalam acara Sosialisasi Buku Pedoman Penyelenggaraan MDT di wilayah Pemalang Selatan.
Menurut H. Chanifudin, apresiasi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Dindikpora Kabupaten Pemalang, dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh komunitas MDT. “Ini bisa menjadi senjata kita bersama. MDT dapat menjalin kerja sama (MoU) dengan sekolah dasar (SDN) setempat dalam merekrut murid baru,” ujarnya.
Di hadapan para kepala Madin se-wilayah Pemalang Selatan, pria asal Jawa Timur yang telah puluhan tahun bergelut di dunia pendidikan ini menegaskan bahwa proses pembelajaran selama empat tahun di MDT layak mendapat pengakuan setara piagam prestasi lainnya dalam SPMB.
Ia juga mendorong lembaga MDT untuk terus berbenah, terutama dalam hal administrasi. “Saya siap membantu penguatan administrasi, khususnya terkait pendataan EMIS (Education Management Information System). Ini sangat penting karena menjadi dasar penentuan anggaran APBN, serta untuk memperoleh insentif dari kabupaten dan provinsi,” jelasnya.
Lebih lanjut, H. Chanifudin menyampaikan bahwa Kabupaten Tegal telah lebih dulu menerapkan kebijakan serupa. Ijazah MDT bahkan menjadi salah satu syarat masuk ke SMP, didukung dengan anggaran besar dan Perda tentang Pendidikan Keagamaan.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua DPW Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jawa Tengah, Akhmad Sururi, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Kemenag Kabupaten Pemalang.
“Apa yang disampaikan Kasi PD Pontren merupakan peluang emas bagi MDT untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikannya. Pengakuan ijazah MDT dengan nilai 300 poin di jalur prestasi merupakan capaian luar biasa. Ini membuka kesempatan kolaborasi dengan lembaga pendidikan formal untuk memperkuat tafaquh fiddin sebagai pilar pendidikan nasional,” ungkap Sururi.
Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan pada Kamis, 15 Mei 2025, di MDT Salafiyah, Randudongkal, Kabupaten Pemalang. Turut hadir Ketua DPC FKDT Kabupaten Pemalang, Gus Miftah, beserta jajaran pengurus harian serta para Ketua DPC FKDT kecamatan di wilayah Pemalang Selatan bersama para kepala MDT. (Red)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.