Tradisi

Haul dan Halal bi Halal Menjaga Tradisi dan Kesadaran Umat dalam Beragama

Tradisi kegiatan Haul Umum dan Halal bi Halal dusun Jakatamu desa Jagalempeni Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes dilaksanakan secara rutin setiap bulan Syawal. Tradisi ini sudah berjalan konon katanya sebelum tahun 80-an. Dulu hanya sebatas Haul Umum kemudian belakangan era tahun 2000 dirangkai dengan Halal bi Halal.

Kegiatan Haul sebagai agenda kegiatan keagamaan di masyarakat merupakan event besar dengan sumber dana swadaya infaq dari masyarakat. Dana yang terkumpul untuk kegiatan Haul dan Halal bi Halal dental mengundang mubaligh.

Entah sudah Haul ke berapa sampai sekarang belum ada yang menghitung secara pasti, karena memang tidak yang menghitung. Tidak ada catatan dokumen atau arsip sebagai bukti pelaksanaan. Namun saat covid 19 tepatnya tahun 2020 Haul dipending dan dilaksanakan pada tahun berikutnya.

Hari ini tepatnya hari Ahad tepatnya tanggal 8 Syawal 1444 H / 30 April 2023 betempat di makam umum Jakatamu akan diselenggarakan puncak kegiatan Haul Massal dan Halal bi Halal. Sebelumnya telah diselenggarakan khotmil Quran, pembacaan Arwah dan Tahlil secara maraton di mushola, masjid dan makam (kuburan).

Momemtum Haul dan Halal bi Halal bagi masyarakat Jakatamu sebagai media silaturahmi baik dengan yang musih hidup atau yang sudah meninggal dengan berkirim doa. Para sesepuh, tokoh agama, pemuda dan seluruh lapisan masyarakat datang untuk menyaksikan pengajian sekaligus silaturahmi.

Oleh karena itu melalui tradisi Haul Massal dan Halal bi Halal dapat menyatukan umat dalam satu barisan penguatan keagamaan. Hal ini sangat penting, mengingat dinamika masyarakat dengan varian kelompok pemikiran dan profesi yang berbeda maka tradisi hadir untuk menyatukan umat.

Tradisi yang mengakar sebagai bagian gerakan kultural NU memiliki makna yang sangat penting untuk menyatukan irama pergerakan meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Kehadiran masyarakat dalam tradisi tersebut akan melihat kekuatan persatuan dan kesatuan dalam penyelenggaraan Haul dan Halal bi Halal. Lebih dari itu tentu para sesepuh yang telah mendahului kita tentu sangat bahagia melihat masyarakat Jakatamu kompak dan bersatu dalam mewujudan perdaban melalui gerakan keagamaan.

Sekalipun penulis tidak hadir secara fisik dalam kegiatan tersebut, namun penulis ikut berbahagia menyaksikan dan melihat kader dan generasi perjuangan pergerakan agama Islam penuh semangat demi umat. Semangat dalam menjaga tradisi keagamaan menjadi energi positif dalam membangun kesadaran melestarikan ruh agama. (*)