INDRAMAYU (Aswajanews.id)– Ratusan Wartawan yang terdiri dari 21 Organisasi Pers di kabupaten Indramayu, kota mangga, membanjiri Pendopo Indramayu. Mereka bersatu menyuarakan penolakan keras terhadap kebijakan pengosongan Gedung Graha Pers Indramayu (GPI) di Jalan MT. Haryono Sindang, yang dinilai sepihak oleh Bupati Luck Hakim.
Orasi wartawan kali ini merupakan buntut dari surat pengosongan Gedung GPI yang dikeluarkan tanpa adakan musyawarah terlebih dahulu. Sehingga memicu kemarahan dan rasa dilecehkan di kalangan jurnalis Indramayu. Tuntutan utama mereka jelas: pencabutan surat pengosongan GPI.
Chong Soneta, Ketua Forum Perjuangan Wartawan Indramayu (FPWI), mengungkapkan kekecewaannya.” Bupati satu ini kelihatan pendendam,” ujarnya, menyinggung perpecahan wartawan saat Pilkada lalu yang terbagi antara mendukung Nina Agustina atau Luck Hakim. Namun, Chong menegaskan bahwa media tetap independen dan menyoroti adanya “penghianat” di tubuh insan pers.
Senada, di katakan Ketua IWO- I Atim Savano, 21 organisasi wartawan dengan tegas menolak meninggalkan gedung GPI.
“Pemda Indramayu terkesan arogan dan tanpa musyawarah atau dialog terlebih dahulu. Ini pelecehan terhadap para jurnalis, pemimpin sombong harus kita lawan,” tegas Atim, seraya menambahkan,” Kalau mau mengosongkan GPI harus mediasi dahulu, jangan main preman saja.” Tegas Atim.
Di tengah suasana tegang, Hendra Sumiarsa, menyerukan agar para jurnalis menghadapi situasi ini dengan kepala dingin. “Kita kaum intelektual, harus kita hadapi dengan kepala dingin, ada saatnya kita lawan dengan secara jurnalis juga. Toh pasti mereka (Bupati) pasti tidak bersih-bersih amat,” katanya.
Sementara itu, Tomi Susanto dengan tegas menyatakan kesiapan untuk menduduki pendopo sampai ada titik temu. Kata dia.
Para wartawan bersikukuh bahwa pengosongan GPI tanpa dialog adalah bentuk pelecehan terhadap kebebasan Pers dan independensi jurnalis. Aksi hari ini menjadi bukti kuat bahwa komunitas pers Indramayu solid dalam menghadapi kebijakan yang dianggap tidak pro Pers. (Sn)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.