Nusantara

Kyai Said Aqil Siradj Mensupport Harlah PIN ke-5 di Pemalang

JAKARTA (Aswajanews.id) – Sebagai sebuah organisasi yang belum lama berdiri yaitu pada hari Jum’at, 13 Juli 2018, PIN telah mengalami begitu banyak ujian. Hal ini tentu tak lepas karena Islam Nusantara yang diperjuangkan merupakan satu amanah yang begitu besar dimana tidak semua masyarakat telah memahaminya. Namun dengan seiring waktu berjalan, berkat semangat pergerakan yang terus dilakukan oleh para sahabat PIN di berbagai penjuru daerah yang ada di dalam hingga luar negeri, lambat laun Islam Nusantara dapat dipahami dan dijadikan sebagai nafas kehidupan di dalam beragama dan bernegara.

Dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang diberikanNya, Pejuang Islam Nusantara (PIN) akan mengadakan kegiatan Peringatan Harlah ke-5 di Pemalang, 14 – 16 Juli 2023 dengan mengundang Prof. Dr. KH. Sa’id Aqil Siradj sebagai pembicara utamanya. Tepatnya pada hari Kamis/Malam Jum’at, 1 Juni 2023, Ketua Umum PIN Abdul Kholiq bersama dengan Kabid Humas PIN Pusat Rully Rahardian, Ketua PW PIN Jawa Barat Aang Miftahurrahmat, Wakil Ketua PIN Jawa Barat Syaiful Bahri, Kabid Humas PIN Jawa Barat Pak Memey, Ketua PC PIN Cirebon Majidi, Ketua PC PIN Bekasi Sulaiman, Ketua PR PIN Kecamatan Cikarang Bekasi Rahmat, Sahabat PIN Bekasi Ivan dan Marulloh dengan didampingi oleh Pembina PIN Pusat KH. Abdul Hayyi Imam Pengasuh Pondok Pesantren Gedongan Cirebon bersilaturrahim ke kediaman Prof. Dr. KH. Sa’id Aqil Siradj, M.A. di Jakarta.

“Alhamdulillah beliau pun sangat mensupport dengan rencana kegiatan Harlah PIN Ke 5 yang akan diadakan dan bersedia hadir di dalam kegiatan yang sangat baik tersebut,” ujar Abdul Kholiq.

Sebelum berpamitan, Ketua Umum PIN Abdul Kholiq meminta nasihat kepada Prof. Dr. KH. Sa’id Aqil Siradj, M.A. untuk seluruh sahabat PIN agar tetap semangat di dalam memperjuangkan Islam Nusantara. Beliau pun memberikan nasihatnya, bahwa kita harus bangga sebagai muslim yang hidup di tanah air Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang beradab.

“Kita harus dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, jangan sampai terpecah belah seperti bangsa lainnya, khususnya yang ada di Timur Tengah dimana mayoritas penduduknya beragama Islam,” ungkapnya.

Beliau pun melanjutkan nasihatnya bahwa Islam Nusantara masih sangat relevan untuk diperjuangkan agar Islam betul-betul dipahami sebagai agama yang rahmah, yang penuh dengan kasih sayang. *(Nuridin/Asep NS/Rd. Agung)