Cianjur (Aswajanews.id) – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Cianjur segera mengadakan pendidikan bela negara bagi pelajar yang terlibat tawuran dan balapan liar. Hal ini perlu dilakukan mengingat kerap terjadi tawuran antar pelajar dan balapan liar di beberapa tempat usai diberlakukannnya kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Demikian dikatakan Ahmad Maulana Habibi, Ketua IPNU kepada wartawan di kantor PCNU Cianjur, Selasa (5/10).
Ahmad Maulana Habibi mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur berkomunikasi dengan Dandim dan Kapolres Cianjur terkait kegiatan pendidikan bela negara. “Pendidikan bela negara ini sangat penting khususnya bagi pelajar yang sering terlibat tawuran dan balap liar,” ujarnya.
Ahmad Maulana Habibi mengatakan, Pemkab Cianjur dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama (Kemenag) mesti melakukan evaluasi dan arahan, baik kepada siswa maupun pihak sekolah yang bersangkutan.
“Arahan dan bimbingan iini supaya pelajar tidak melakukan tawuran dan balapan liar lagi,” tambahnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua PC IPPNU Kabupaten Cianjur, Ai Rida. Menurutnya, Dinas Pendidikan, Kemenag, sekolah orangtua dan pihak terkait tentu berkewajiban melakukan edukasi kepada pelajar yang terlibat tawuran dan balapan liar.
“Pelatihan bela negara tersebut diisi dengan wawasan kebangsaan, memberi perhatian kasihsayang dan mendisiplinkan mereka,” pungkasnya.
Ai Rida mengatakan, pelatihan bela negara ini dimaksudkan guna meningkatkan rasa cinta tanah air, melestarikan budaya nusantara, menjalankan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. ***
Pendidikan