Ciamis (Aswajanews.id) – Kegiatan Tahunan Upacara Adat Nyangku digelar di Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kegiatan Upacara adat nyangku ini merupakan upacara prosesi memandikan dan membersihkan benda pusaka peninggalan Raja Panjalu, Prabu Sanghyang Borosngora yang biasa dilakukan setiap bulan Maulid atau Robi’ul Awal, Senin (01/11/2021).
Dalam upacara ini biasanya yang dilakukan adalah mengeluarkan benda-benda pusaka yang selama ini disimpan di museum tempat peninggalan kerajaan Panjalu yang juga disebut Bumi Alit. Benda-benda pusaka itu diarak menuju alun-alun Panjalu oleh keluarga Kerajaan Panjalu, namun pada tahun ini kegiatan nyangku tersebut dilaksanakan di Nusa Gede.
Sebelumnya, terlebih dahulu benda-benda pusaka tersebut diarak dan diiringi dengan lantunan solawat, tak lupa iringan alat musik Gembyung. Alat-alat ini diarak ke Nusagede, tempat pemakaman Raja Panjalu beserta keturunannya yang terletak di tengah-tengah Situ Lengkong Panjalu.
Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Bupati Ciamis H. Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra, Kepala Kecamatan Panjalu, Kepala desa Panjalu Yuyus Surya Adinegara, Ketua Yayasan Borosngora, dan pihak instansi terkait lainnya.
“Alhamdulillah pada kesempatan kali ini bisa kembali melaksanakan kegiatan budaya tahunan khusunya kegiatan Upacara Adat Nyangku di Panjalu ini, yang mana tradisi budaya patut kita jaga dan dilestarikan, dan Alhamdulillah 7 budaya kita telah di akui oleh kementrian budaya nasional,” kata Bupati.
“Di masa pandemi covid-19 saat ini kab. Ciamis masih di level 3 PPKM, namun setelah melihat antusias masyarakat melaksanakan Vaksinasi, saat ini kabupaten Ciamis sudah sekitar 50%, sehingga bisa turun menjadi Level 2, dan tidak seperti kegiatan nyangku sebelum sebelumnya yang dilaksanakan di alun-alun panjalu, kali ini dilaksanakan di Nusagede,” tambahnya.
Sebelum kegiatan upacara dilaksanakan, tampak ribuan masyarakat Panjalu memenuhi Tempat untuk menyebrang menggunakan perahu ke Nusagede Panjalu. Antusias masyarakat untuk menyaksikan prosesi pencucian dan membersihkan benda pusaka. Mereka datang dari berbagai kota di luar Ciamis demi menyaksikan prosesi upacara tersebut.
Adapun benda-benda pusaka yang dibersihkan diantaranya pedang pemberian Saidina Ali kepada Prabu Borosngora yang dinamai Zulfikar, Kujang Panjalu dan Keris Stokkomando. Tujuan diadakannya Upacara Adat Nyangku adalah untuk mengenang jasa Prabu Sanghyang Borosngora yang telah menyampaikan ajaran Islam di daerah Panjalu dan sekitarnya. (Ayep/Aji)