Beranda Opini Guru MDT dan Bakul Esteh dalam Dunia Medsos

Guru MDT dan Bakul Esteh dalam Dunia Medsos

0
Akhmad Sururi, Wakil Sekjen DPP FKDT

Guru MDT (Madrasah Diniyah Takmiliyah) atau disebut dengan Ustad Madin dan bakul esteh adalah dua profesi yang jarang disentuh oleh medisos dan media online. Kedua profesi tersebut seakan akan dalam posisi pinggiran di negeri ini. Guru Madin dan bakul esteh jarang tersentuh oleh tangan tangan yang bijak untuk lebih mengangkat harkat martabat kemanusiaannya. Meski demikian dua profesi dijalani dengan penuh ketulusan.

Dua profesi ini telah meramaikan jagad Indonesia berkat medisos yang begitu dahsyat. Bakul esteh bersama dengan Gus Miftah dan Ahmad Zuhdi (Guru Madin di Demak) dengan Wali Murid Madin telah mewarnai jagat media online yang menjadi keberkahan untuk bakul esteh dan guru Madin. Terlepas dari aspek teologi dalam terminologi “takdir”, disinilah medsos memilki andil dalam mengangkat harkat dan martabat dua profesi tersebut yang di wakili oleh Sunhaji sebagai pedagang esteh dan Ahmad Zuhdisebagai guru Madin. Pada hakekatnya keberkahan dan limpahan rezeki adalah anugerah dari Alloh SWT.

Sebagai guru Madin dengan usia yang sudah sepuh dan hidup sederhana, Ahmad Zuhdi selalu Istiqomah memberikan pemahaman keagamaan di kelas. Sebuah profesi yang sangat mulia disisi Alloh. Hal tersebut sebagaimana Menag RI Prof Dr Nasaruddin Umar mengatakan dihadapkan guru Madin saat Harlah ke 13 dalam waktu yang bersamaan dengan ramainya kasus Ahmad Zuhdi mencuat ramai di media online.

Menag RI mengatakan ada profesi yang terlihat tidak begitu terhormat di hadapan manusia tapi sesungguhnya dia menjadi artis di langit. Ini artinya bahwa profesi seorang Guru Madin sungguh mulia dihadapkan Alloh, karena sesungguhnya dia meneruskan pesan risalah agama melalui Madrasah Diniyah. Ilustrasi tersebut memberikan pesan kepada semua komponen agar memberikan penghormatan dan menghargai Guru Madin yang memilki tugas mulia.

Ketua umum DPP FKDT,KH Lukman Hakim dalam setiap kesempatan turun di daerah pasti yang disampaikan nasib guru Madin yang masih sangat memprihatikan dengan kesejahteraan yang belum sesuai dengan perjuangan dalam mendidik generasi bangsa. Dihadapkan Menag RI pada saat acara Harlah ke 13 FKDT, Beliau memohon agar pemerintah memperhatikan nasib guru Madin.

Ahmad Zuhdi sebagai guru Madin Raudlatul Mutalimin Jatirejo Kec Karanganyar Kab Demak menjadi salah satu potret Guru Madin di Nusantara dengan kesederhanaannya dan minimnya kesejahteraan yang didapatkan. Meskipun demikian dirinya tetap istiqamah berangkat setiap sore mengajarkan ilmu agama Islam di Madrasah Diniyah Takmiliyah dengan kendaraan motor bututnya. Lebih dari itu ketulusan dan keikhlasannya menolak pengembalian uang denda yang telah diberikan kepada Wali Murid yang menuntut ganti rugi atas tindakan kekerasan.

Sunhaji sebagai potret pedagang kecil yang mengais rizki di setiap kegiatan pengajian menjadi potret rakyat jelata yang harus berjuang keras untuk menghidupi keluarganya dengan berdagang esteh. Tentu penghasilan yang didapatkan setiap hari masih jauh dari kata cukup. Namun demikian dirinya terus berdagang setiap ada event pengajian umum dengan pakaian khas pedagang asongan.

18A4FF95 D783 4B8E 8598 A14F29DF3D00Kedasyatan media sosial menjadikan seorang bakul esteh dan Guru Madin bisa melaksanakan ibadah umroh yang mungkin sebelumnya tidak pernah berencana mengingat kehidupan ekonomi keluarga mereka. Namun demikian atas kekuasaan Alloh, bisa menggerakkan alam ini untuk menjadikan sesuatu yang tidak mungkin bisa terjadi. Sesuatu yang jauh bisa menjadi dekat atas Qudrat dan Iradah Alloh. Media sosia l dan media online menjadi penghantar dengan tangan tangan manusia yang semua digerakkan oleh Alloh SWT yang Maha Kuasa. Kedua kasus ini akhirnya menjadi berkah tersendiri untuk guru MDT dan bakul esteh. ***


Eksplorasi konten lain dari aswajanews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.