KAB BANDUNG (Aswajanews.id) – Indonesia dikenal sebagai negara bermasyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku, adat-istiadat, agama dan kepercayaan yang berbeda- beda. Keberagaman ini kemudian menciptakan sebuah tradisi masyarakat yang lekat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah tradisi gotong-royong.
Gotong royong sendiri merupakan bentuk kerjasama kelompok masyarakat untuk mencapai hasil positif tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi salah satu individu atau kelompok saja, melainkan untuk kebahagian bersama. Budaya ini memiliki nilai moral yang baik dalam kehidupan masyarakat kebahagian bersama.
Seperti halnya, kiranya patut diberikan apresiasi apa yang dilakukan oleh warga RT 8/RW 12 Desa Tarajusari kecamatan Banjaran kabupaten Bandung. Pasalnya, tradisi gotong royong masih melekat, itu terbukti dimana warga bersama Suhandi ketua RT 8/RW 12, melakukan gotong royong menurunkan atap rumah salah satu warga RT 8 yang sudah rusak alias sudah lapuk, Ahad (8/5/22).
Suhandi mengatakan, Alhamdulillah warga RT 8 mempunyai semangat gotong-royong yang sangat melekat, dimana dari mulai kerja bakti di lingkungan, kegiatan ronda malam dan yang kini lagi dikerjakan adalah menurunkan atap rumah warga yang sudah rusak, dengan rasa kebersamaan, warga secara bahu membahu dan gotong royong menurunkannya untuk diperbaiki.
Lanjut Suhandi, mudah-mudahan semangat gotong royong warga RT 8/RW 12 akan terus tumbuh dan melekat.
“Dikarenakan dengan semangat gotong royong, akan terjalin rasa kebersamaan dan akan tercipta keharmonisan di lingkungan,” ungkapnya. *(AR)