Pelayanan Publik

Stok Pupuk di Pemalang Dikategorikan Aman

PEMALANG (Aswajanews.id) – Ketersediaan pupuk di Kabupaten Pemalang sebagai salah satu sentra produksi beras di Jawa Tengah dikategorikan aman. Hal tersebut diungkapkan Perwakilan Pupuk Indonesia Fachrudin saat silaturahmi antara Produsen Pupuk Indonesia, Distributor, dan Kios Pupuk Lengkap se-Kabupaten Pemalang dengan Bupati Mansur Hidayat di Gedung RGP Serba Sambal, Rabu (3/7/2024).

Silaturahmi antara Produsen Pupuk Indonesia, Distributor, dan Kios Pupuk Lengkap se-Kabupaten Pemalang dengan Bupati Mansur Hidayat di Gedung RGP Serba Sambal, Rabu (3/7/2024).

“Kami dari Pupuk Indonesia juga telah menyetok yang kami taruh di dua gudang, yakni di Beji, berisi urea sebanyak 2613 ton, itu 300% dari stok minimum yang harus disediakan,” ungkapnya.

“Satunya lagi ada di gudang Taman yang isinya NPK sebanyak 1515 ton, itu lebih dari 400% dari stok minimum, kesimpulanya stok di Kabupaten Pemalang dikategorikan aman,” imbuh Fachrudin.

Fachrudin juga mengungkapkan kebanggaannya bisa mendukung sektor pertanian di Kabupaten Pemalang yang menurut data menjadi salah satu penyuplai padi terbesar di Jawa Tengah.

“Kabupaten Pemalang ini memiliki indeks pertanahan tertinggi se-Jawa Tengah dengan luas lahan total kurang lebih 32.000, Pemalang bisa menjadi peringkat 4 penyuplai produksi padi di Jawa Tengah ini sangat membanggakan sekali,” ujar Fachrudin.

Sementara itu Bupati Mansur mengapresiasi peran para distributor dan kios pupuk yang selama ini telah mendukung dengan menyadiakan suplai pupuk.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada distributor, bahwa sudah tersedianya pupuk saat ini tentunya dengan peringkat ke-4 se-Jawa Tengah ini harus kita pertahankan,” tandas Mansur.

Mansur mengungkapkan pentingnya sinergi antara penyalur dan petani dalam mempertahankan posisi tersebut.

“Kita harus bersinergi antara penyalur pupuk dan para petaninya, sehingga produksi padi di Kabupaten Pemalang masih dan tetap menjadi sentra ataupun penopang kebutuhan pangan di Jawa Tengah,” tegas Mansur.

“Tentunya kita semua juga harus menjaga segala permasalahan yang ada di lapangan, bagaimana koordinasi petani dengan penyalur, belum lagi masalah Kartu Tani,” terangnya.

“Karena petani juga terganggu dengan kartu ini, mengapa harus ada kartu tani, maksudnya agar berbaginya itu adil. Saya mengajak ke teman-teman supaya bersama-sama agar pertanian lebih maju dan berproduksi maksimal,” pungkasnya. *(Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang)

www.youtube.com/@anas-aswaja