Pendidikan

Perjalanan Haji adalah Safar Ruhani dan Perjalanan Menuju Akhirat

BREBES (Aswajanews.id) – Sesungguhnya perjalanan berangkat haji bukan semata mata perjalanan fisik, tapi sekaligus perjalanan ruhani. Salikul akhirat, sebuah gambaran perjalanan menuju akhirat. Ada dua perjalanan manusia dalam hidup, perjalanan yang bisa memilih (safar ikhtiari) seperti perjalanan haji dan perjalanan idhtirori (perjalanan terpaksa) ketika malaikat Izrail menjemput kita,maka sudah pasti tidak ada pilihan lain.

Oleh karena persiapan dan bekal perjalanan yang paling baik adalah taqwa. Sebelum kita melakukan perjalanan tersebut yang pertama dan paling utama adalah membersihkan hati dengan bertaubat dan niat yang tulus menuju jalan ridlo Alloh. Ini sangat penting agar jangan sampai kita berangkat haji karena ingin dihormati dengan panggilan haji.

Meminta maaf kepada tetangga, teman sejawat dan orang yang mungkin pernah kita berbuat salah menjadi salah satu persyaratan diterimanya taubat kita. Oleh karena itu dalam walimatus safar kita pasti bersalam salam dalam rangka meminta maaf sekaligus mohon doa. Hari ini kita berkumpul dengan orang-orang yang telah di pilih menjadi tamu Alloh dalam rangka pelepasan atau walimatus safar. Demikian disampaikan Akhmad Sururi saat memberikan tausiyah dihadapkan ASN di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab Brebes.

Wakil Ketua PC LTNU Brebes berpesan, agar mulai berangkat dari rumah, selama perjalanan dan melaksanakan ibadah di Mekah dan Madinah senantiasa bersabar. Suami dengan istri bersabar, dengan  semua jamaah haji yang lain juga bersabar. Hindari perdebatan atau bertengkar karena hal tersebut bisa merusak ibadah haji kita.

Selanjutnya segala urusan duniawinyah lepaskanlah. Berfokuslah kepada ibadah. Urusan tugas dan pekerjaan tadi Bu Kadin sudah berpesan untuk menugaskan kepada yang lain. Dengan berfokus pada ibadah nanti urusan duniawi Alloh yang akan mengatur semuanya.

Ibadah haji yang kita lakukan tentu bukan sekedar ritual tapi bagaimana bisa menyentuh pada tahapan rasa atau yang disebut “khalwatul Iman”. Oleh karena itu kebersihan hati dan ketulusan niat kita menjadi hal yang sangat penting.

Banyak jamaah dari kampung kampung begitu sampai di depan Ka’bah mereka meneteskan air mata. Mereka merasakan energi spiritual Ka’bah yang begitu dasyat. Tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali merupakan ilustraasi lapisan jiwa kita, mulai qashar (maghlihai), shadr (dada), qalb (kalbu), fuad (nurani), syaghof (relung hati), lubb (inti hati) dan sir (hati rahasia). Semua itu menjadi ilustrasi alam dalam konteks makrikosmos. Kita sebagai manusia merupakan mikrokosmos, pungkas Ketua FKDT Kab Brebes.

Acara Pelepasan Jamaah Haji yang berlangsung di aula Disdikpora Kab Brebes dihadirkan oleh Kepala Dinas, Ibu Caridah, M.Pd, Sekdin, Rojat, M.Pd, Sekretaris PGRI Kab Brebes, Kabid Pendidikan Dasar Ibu Juwita, S.Pd, Kabid PPTK Riyanto, S. Pd  serta Kabid lainya di lingkungan Disdikpora Kab Brebes. Adapun Calon jamaah haji di lingkungan ASN Dindikpora Kab Brebes yang akan berangkat semuanya 44 orang.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab Berbes, menyampaikan Selamat dan Sukses untuk para calon jamaah haji di lingkungan ASN Dindikpora. “Mohon doanya semoga kami bisa menyusul menunaikan ibadah haji,” kata Beliau.

Dipenghujung acara Pelepasan Calon Jamaah Haji, yang dilaksanakan pada hari Senin, 29 Mei 2023, diakhiri dengan doa dan pamitan dengan Kepala Dinas dan jajaran Kabid di lingkungan Dindikpora Kab Brebes. Sambil diiringi dengan “Labaika Allohuma labaik” satu persatu calon jamaah haji bersalaman dengan Kepala Dinas dan beberapa Kabid lingkungan Dindikpora Kab Brebes. (Red)