Ekonomi, Bisnis dan UMKM

Jumhur: Jangan Melihat Pemerintah dan Pengusaha Sebagai Musuh

Jakarta (Aswajanews.id) – Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat mengajak kaum buruh untuk lebih berkhidmat. Ia pun akan mendengarkan suara dan harapan buruh dengan mengambil keputusan sesuai dengan aspirasi buruh.

“Karena kita ada sesungguhnya karena keberadaan anggota (butuh). Jangan berkhianat dengan aspirasi anggota,” ujar Jumhur saat pengukuhan pengurus DPP KSPSI 2022-2027 di Jakarta, Jumat (25/2/2022).

“Saya juga berpesan kepada kita semua bahwa janganlah melihat mitra kita yaitu pemerintah dan pengusaha sebagai musuh. Khususnya pengusaha, terlebih lagi pengusaha yang membangun kekuatan industrinya dari nol,” tambahnya.

Menurutnya, para pengusaha telah bersusah payah harus merencanakan usahanya dengan sangat hati-hati seperti mengadakan mesin, bangunan, tanah, tenaga kerja, menghadapi birokrasi yang sumpek dan sebagainya. Oleh karena itu buruh masih mempunyai tugas penting dalam agenda besar ketenagakerjaan Indonesia yaitu keberadan UU Omnibuslaw Ciptaker.

“Termasuk yang baru-baru ini adalah Peraturan Menaker tentang Jaminan Hari Tua yang membuat kita mules membacanya dan mungkin pingsan bila diterapkan, karena dana tersebut baru bisa cair setelah pekerja berusia 56 tahun walau pekerja di PHK misalnya masih 10 tahun lagi menuju usia pensiun,” paparnya.

Jumhur mengakui, saat ini memang ada jurang perbedaan yang menganga besar antara harapan pekerja dengan kenyataan regulasi atau peraturan yang ada. Namun begitu, gerakan buruh juga bukanlah gerakan yang sekedar pokoke. Gerakan pekerja memiliki argumen dan rasionalitas.

“Karena itu bukalah semua kanal dialog dengan semua mitra dan hilangkan rasa “mentang-mentang” pada diri semua pemangku kepentingan terutama dalam hal ini adalah Pemerintah dan DPR yang membuat Peraturan Perundang-undangan,” tandasnya.

Jumhur berharap gerakan serikat pekerja tidak boleh mangidap penyakit ego sektoral. Ia meminta harus membangun kerjasama dengan berbagai gerakan masyarakat sipil (civil society) lainnya seperti dengan serikat-serikat petani, nelayan, kaum miskin kota, pedagang kecil dan kaki lima, gerakan lingkungan hidup dan hak asasi manusia dan sebagainya.

Pada dasarnya, bila kaum pekerja sejahtera dan berdaya beli tinggi, maka sektor – sektor ekonomi rakyat lainnya pun akan terangkat,” tegasnya.

Pengukuhan pengurus DPP KSPSI 2022-2027 merupakan hasil Kongres ke-10 KSPSI 16 Pebruari 2022 lalu Kepengurusan ini sangat dinanti-nanti baik oleh lingkungan internal maupun eksternal KSPSI. Saat ini terdapat 11 Federasi Serikat pekerja yang bergabung dengan KSPSI dan ada beberapa federasi lain yang akan bergabung.

Di antaranya, Federasi Serikat Pekerja Seni dan Hiburan, Federasi Serikat Pekerja/Buruh Migran, Federasi Pekerja On Line, Federasi Serikat Pekerja Perbankan, Asuransi dan Niaga, Federasi Serikat Pekerja Pariwisata, Hotel dan Restoran serta dan Federasi Serikat Pekerja Perkayuan dan Kehutanan dan sebagainya.

Dalam pengukuhan pengurus DPP KSPSI dihadiri 11 Federasi Serikat Pekerja yakni, FSP – Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (RTMM), FSP – Kimia, Energi dan Pertambangan (KEP), FSP – Logam, Elektronika dan Mesin (LEM), FSP – Transport Indonesia (TI), FSP – Pertanian dan Perkebunan (PP).

FSP – Farmasi dan Kesehatan (FARKES), FSP – Kependidikan Seluruh Indonesia (KSI), FSP – Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), FSP Kewartawanan (Pewarta), FSP – Tekstil, Sandang dan Kulit (TSK), FSP – Maritim Indonesia (MI) daj FSP – Bangunan dan Pekerjaan Umum (BPU). (Safari)