Dalam perhitungan cepat Pilkada Jawa Tengah pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin mendapatkan suara unggul dengan prosentase 58,44 % saat data masuk posisi 99,99 %. Angka ini masih bersifat sementara karena akan menunggu pengumuman resmi dari KPUD Jawa Tengah, meskipun perhitungan resmi tidak bergeser jauh dari perhitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga resmi.
Terlepas dari perhitungan yang sedang berjalan sambil menunggu pengumuman resmi yang pasti pasangan nomor 2 mendapatkan dukungan secara resmi dari DPW FKDT Jawa Tengah. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan dukungan oleh Ketua DPW FKDT Jawa Tengah saat awal awal pencalonan Gus Yasin sebagai Cawagub mendampingi Ahmad Luthfi sebagai Cagub Jawa Tengah.
Lebih dari itu DPW FKDT menyelenggarakan pertemuan dengan guru Madin pada tiga zona (Jawa Tengah Barat, Selatan dan Timur) sebagai bentuk kongkrit pergerakan untuk mendukung kemenangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin pada kontestasi Pilkada Jawa Tengah. Pertemuan tiga zona tersebut sebagai bentuk ikhtiar keterpanggilan nurani dari komunitas guru Madin yang tergabung dalam FKDT atas jasa Gus Yasin dalam memperjuangkan aspirasi guru Madin selama lima tahun saat periode pertama.
Dukungan politik dari guru Madin se-Jawa Tengah tidak lepas dari harapan besar kepada kepemimpinan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin di Jawa Tengah untuk lebih meningkatkan perhatian kepada Kesejahteraan Guru Madin. Keberpihakan Gus Yasin terhadap Guru Madin saat menjadi Wagub Jawa Tengah lima tahun yang lalu menjadi start awal kebijakan Pemprov Jawa Tengah menyentuh terhadap nasib guru Madin termasuk LPQ dan Pondok Pesantren.
FKDT sebagai ormas yang menaungi komunitas guru Madin memiliki aspirasi politik untuk sebuah kepentingan yang berpihak kepada Madin. Disisi ini FKDT bisa menggerakkan seluruh guru Madin Jawa Tengah dalam satu komando untuk menyukseskan Ahmaad Luthfi dan Gus Yasin memimpin Jawa Tengah Periode 2024 – 2029. Aspirasi politik tersebut menjadi bagian hak sebagai warga negara dengan menyalurkan suara politik pada saat pemilu dan pilkada.
Memasuki estafet kedua untuk memimpin Jawa Tengah Gus Yasin sebagai Wakil Gubernur bersama Ahmad Luthfi sebagai Gubernur disamping peningkatan Insentif Guru Madin juga diperkuat dengan regulasi terkait dengan pendidikan keagamaan. Hal ini sangat penting mengingat MDT (Madrasah Diniyah Takmiliyah) sebagai lembaga pendidikan non formal sesungguhnya menjadi garda terdepan dalam penguatan pendidikan karakter dan akhlak mulia. Namun demikian masih ada beberapa kelompok masyarakat dan pejabat pemerintah yang belum menyadari pentingnya kehadiran MDT untuk generasi penerus bangsa.
Sebagai irisan dalam nomenklatur sistem pendidikan Nasional eksistensi MDT sebenarnya berkait dengan lembaga pendidikan formal baik yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan atau Kementerian Agama.Keberkaitan tersebut secara implementatif dibutuhkan regulasi di tingkat daerah sebagai piranti untuk membangun sinergitas antara pendidikan formal dengan pendidikan keagamaan.
Oleh karena itu regulasi dalam bentuk pergub tentang pendidikan keagamaan (Madin, LPQ dan Majlis Ta’lim) semoga bisa terwujud di Jawa Tengah. Kehadiran pergub tersebut akan memperkuat eksistensi MDT yang digawangi oleh guru Madin. Sehingga MDT kedepan di Jawa Tengah semakin maju dan kuat dalam menuju arah tujuan pendidikan nasional. ***