Nusantara

Tukang Ngarit, Ketua Panitia PD-PKPNU Bumiayu

BREBES (Aswajanews.id) – Abdul Rohim (59 Tahun) salah satu kader penggerak NU Desa Kalilangkap Bumiayu menjadi ketua panitia Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bumiayu Brebes, angkatan ke-67, yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Darunnajat Tegal Munding Pruwatan Bumiayu, 5-7 Juli 2024.

Abdul Rohim, Ketua Panitia Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama MWCNU Bumiayu

Menurut Abdul Rohim, dalam sambutan sebagai ketua panitia PD-PKPNU didepan para peserta dan tamu undangan lainya, beliau mengatakan, “Mohon maaf, saya tukang ngarit ditunjuk menjadi ketua panitia.”

Pada PD-PKPNU kali ini yang diikuti 85 peserta, Abdul Rohim yang biasa dipanggil H. Rohim, mengirimkan 4 (empat) karyawannya untuk mengikuti kegiatan pengkaderan NU dan karyawanpun tetap mendapatkan honor walaupun tidak bekerja selama 3 (tiga) hari.

Sosok ketua panitia yang suka merendahkan diri didepan siapapun. Namun beliau ternyata ahli silaturahim, disayang para kyai, peternak sukses dan ketua yayasan lembaga pendidikan dan pondok pesantren. Di rumahnyapun ada gambar NU besar yang berada di ruang tamu.

Abdul Rohim merupakan sosok peternak sukses yang lahir di Garut Jawa Barat merupakan keluarga Khafidz, sekarang menetap di Desa Kalilangkap Bumiayu bersama istri Ippah Rahmawati. Memiliki empat anak, Saifullah Yusuf Al-Khafidz sebagai anak pertama bekerja di Kodam V Brawijaya. Kedua, Dr. Nurhayati Al-Khafidz bekerja di RSU Hasan Sadikin Bandung, ketiga Uswatun Hasanah (14 tahun) kelas 2 SMP Ma’arif 1 Bumiayu sudah hafal 26 jus dan yang keempat Muhammad Sidik (6 Tahun) Kelas 1 MI, namun di pendidikan Diniyahnya kelas 3, ia pun sudah hafal tiga jus.

Kesuksesan dalam mendidik anaknya tidak lepas dari prinsip hidup yang dijalaninya. Berusaha semaksimal mungkin untuk makan anak dan istri dari usaha yang halal. Kebiasaan beliaupun setelah menjual binatang ternaknya langsung membagikan sepuluh persen di jalan Allah Swt dari hasil usahanya saat itu, sebelum sampai di rumah.

Keseharian beliau di rumahnya yang ramai dengan suara hewan, dapat dikatakan menjadi seorang peternak sukses, sekarang dirumahnya ada 300 ekor kambing, 80 ekor sapi dan ratusan ayam yang diperiharanya.

Dalam memenuhi kebutuhan makan sapi dan kambing, Abdul Rohim memiliki lahan khusus yang ditanami rumput disekitar tempat ternak yang tidak jauh dari rumahnya. Sedang pekerja yang ada diternak beliau ada 12 Orang. 4 Orang khusus ngurusi ternak kamping dan setiap 15 ekor sapi memperkerjakan satu orang.

Dari kotoran binatang ternak yang dipelihara dengan baik dijadikan pupuk pada rumput yang ditanam disekitar tempat ternak untuk memenuhi kebutuhan makan ternaknya pula. Sehingga bisa termanfaatkan semua. Rumput subur peternakpun makmur.

Ditengah-tengah masyarak Abdul Rohmi juga dikenal dengan penjagal binatang (penyembelih) kambing maupun sapi, bahkan ia pernah disuatu hari menyembelih dalam satu hari 100 ekor sapi dan kambing. Beliau pula sebagai pamasok binatang ternak terbanyak di pasar hewan Bumiayu, disamping memasarkan ternaknya di luar kota, yaitu di Bogor dan Purwakarta.

“Cara menyembelih kambing dan sapi yang dilakukan H. Rohim dibilang sangat unik. Kalau menyembelih kambing cukup dipegang kaki dan diangkat kemudian ditidurkan maka kambing akan menurut saat disembelih, sedangkan pada sapi cukup dibisikin dan ditepuk-tepuk lehernya kemudian ditidurkan, sehingga saat disembelihpun sapi tersebut menurut,” kata jebolan Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Beberap aktivitas sosial yang digeluti, diantaranya ketua Yayasan Darussalam yang mengelola pendidikan dan pondok psantren Darussalam Banjarsari Bantarkawung Brebes. Sedangkan di NU sendiri, sekarang menjabat bendahara MWC NU Bumiayu dan juga Bendahara ranting di desa kalilangkap tempat tinggalnya. *(Red)

www.youtube.com/@anas-aswaja