
Bandung, AswajaNews.Id | SMK Taruna Ganesha di Kota Bandung kini tengah bertransformasi menjadi sekolah pencetak wirausaha muda. Melalui pendekatan kurikulum berbasis technopreneurship dan kerja sama aktif dengan dunia industri, sekolah kejuruan ini mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja.
Berlokasi di Jalan Sumbersari I No. 16, Cisaranten Kulon, Arcamanik, SMK Taruna Ganesha mengusung visi besar: mencetak lulusan berkarakter profil pelajar Pancasila dan kompeten menghadapi tantangan dunia kerja maupun dunia usaha. Dengan empat program keahlian utama—Teknik Otomotif, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Teknologi Farmasi, serta Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis—sekolah ini menanamkan semangat kewirausahaan sejak kelas X melalui integrasi pembelajaran proyek, magang industri, dan uji kompetensi berbasis standar industri.
“Transformasi ini bukan sekadar slogan. Kami menyiapkan siswa agar bisa menjadi pengusaha sejak lulus. Kami tanamkan jiwa percaya diri, kemampuan membaca peluang pasar, hingga keterampilan manajerial. Siswa tidak hanya belajar, tetapi langsung praktik,” ujar Kepala SMK Taruna Ganesha, Drs. A. Karyan Sugianto kepada wartawan AswajaNews.Id, Selasa (2/07/2025) di ruang kerjanya.
Setiap program keahlian di SMK ini memiliki capaian pembelajaran berbasis technopreneurship. Di Teknik Otomotif, misalnya, siswa tidak hanya diajarkan servis sepeda motor, tetapi juga bagaimana membangun dan mengelola bengkel secara mandiri. Di bidang Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, siswa dikenalkan pada peluang usaha berbasis digital dan Internet of Things (IoT). Sementara itu, jurusan Farmasi memberi pembekalan tentang healthpreneurship, yakni kewirausahaan di bidang farmasi komunitas. Program Manajemen Perkantoran bahkan mendorong siswa untuk menjadi pelaku bisnis berbasis layanan digital dan logistik.
Pendidikan kewirausahaan di SMK Taruna Ganesha tidak berdiri sendiri. Sekolah juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra industri seperti Honda, PT LEN Industri, LSP PAFI, dan ASPAPI, yang terlibat dalam proses uji kompetensi dan praktik kerja lapangan. Melalui kolaborasi ini, siswa tidak hanya mendapat pengalaman langsung di dunia kerja, tetapi juga peluang untuk membangun jejaring bisnis sejak dini.
Transformasi ini pun mulai membuahkan hasil. Terbukti, dari program terobosan pertama bertajuk Sekolah Pencari Usaha yang digelar pada tahun 2022, seorang peserta bernama Novia Fitri Indriyani, akrab disapa Oci, berhasil memperoleh kompetensi tambahan di bidang komunikasi dan pengembangan diri. Berkat kemampuan dan prestasinya, Oci meraih beasiswa kuliah di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), menjadikannya contoh nyata sukses lulusan SMK yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga adaptif dan berdaya saing di perguruan tinggi.
“SMK Taruna Ganesha adalah tempat di mana anak-anak muda belajar untuk tidak sekadar mencari kerja, tapi menciptakan pekerjaan. Lulus jadi pengusaha, bukan sekadar mimpi,” ujar Drs. Bernard Simamora, S.IP., S.H., M.H., M.M., Ketua Yayasan Bhakti Ilmu Pengetahuan Ganesha Mandiri.
Komitmen SMK Taruna Ganesha dalam mencetak wirausahawan muda juga terlihat dari pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertema Kebekerjaan dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Lewat kegiatan ini, siswa diajak mengenali potensi diri, kearifan lokal, hingga simulasi bisnis berbasis komunitas.
Dengan segala potensi dan pembaruan yang dilakukan, SMK Taruna Ganesha tak hanya menjadi tempat pendidikan, tapi juga kawah candradimuka bagi lahirnya pengusaha-pengusaha muda tangguh dan beretika di masa depan. (Anas)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.