INDRAMAYU (aswajanews.id) – Sri Wijiyati, Ketua Penyelenggara Satuan Paud (SPS) Al-Ikhlas, Desa Ujungjaya Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu Jawa Barat menepis tudingan miring terkait jumlah peserta didik serta tidak transparan dalam pengelolaan keuangan lembaganya.
Sri Wijiyati menyampaikan, bahwa peserta didik di SPS Al-Ikhlas sesuai dengan yang disampaikan pada dapodik.
“Jadi, kalau misal peserta didik kita hanya 10 anak itu tidak benar, itu saya kirim dokumentasi sebagai bukti,” ungkapnya ketika dijumpai wartawan di saung rumah makan Adem Ayem desa Jatibarang, Jumat (17/03/2023).
Ketua Penyelenggara SPS Al-Ikhlas menambahkan, terkait realisasi dana BOP sudah digunakan sesuai dengan kebutuhan.
“Kita Hanya dapat BOP saja mas dan sudah digunakan sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, pihak Pemerintah Desa Ujungjaya Widasari Kabupaten Indramayu sesalkan pengelola SPS Al-Ikhlas tidak transparan soal pemanfaatan dana Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu sejak dirinya menjabat.
“Sejak saya menjabat sebagai Kuwu disini, pihak pengelola SPS tidak pernah menyampaikan ke kami terkait pemanfaatan dana tersebut,” ungkap Kuwu Ujungjaya, Murstado, Kamis (16/03/2023) kepada wartawan saat berada di ruangan kerjanya.
Murstado menambahkan, bahwasanya selama ini adanya kejanggalan terkait peserta didik. Menurutnya adanya indikasi dugaan manipulasi data yang dilakukan oleh pihak pengelola. Hal itu diketahui belum lama ini, ia mengecek kegiatan SPS tersebut dan hanya beberapa anak-anak yang mengikuti proses belajar mengajar.
“Pas saya cek di SPS, waktu itu paling ada 10 siswa dan saya pertanyakan hal itu ke pengelola, jawabannya ada yang tidak berangkat dan ada sakit,” ujar Kades Ujungjaya. (Sanaji)