Pelayanan Publik

Perumdam Tirta Mukti Cianjur Tambah Sumber Mata Air Baru untuk Pelanggan Baru

CIANJUR (Aswajanews.id) – Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mukti Cianjur, Jawa Barat, menambah sumber mata air yang dapat melayani 5.000 pelanggan baru serta danau buatan sebagai sumber mata air masa depan bagi ribuan pelanggan air bersih di daerah itu.

Direktur Utama Perumdam Cianjur, Budi Karyawan

Direktur Utama Perumdam Cianjur, Budi Karyawan di Cianjur, Kamis, mengatakan selama ini pihaknya mengandalkan tiga sumber mata air di tiga lokasi yaitu  Cirumput, Salakawung dan Cibereum, ditambah dengan mata air baru di Kecamatan Sukaresmi.

“Tahun ini ada sumber mata air baru di Kecamatan Sukaresmi yang dapat mendistribusikan air untuk 5.000 pelanggan baru, saat ini proses pembebasan lahan sudah berjalan,” katanya.

Sehingga pihaknya dapat melakukan penambahan sambungan baru bagi pelanggan di sejumlah kecamatan di wilayah utara setelah sumber mata air baru dibangun dengan target sekitar 5.000 pelanggan termasuk menggencarkan program pemasangan air gratis.

Tidak hanya sumber mata air baru, tutur dia, pihaknya dibantu Kementerian PUPR akan membangun danau buatan untuk memenuhi kebutuhan air di masa depan bagi masyarakat, dimana danau tersebut juga akan berfungsi sebagai objek wisata baru di Cianjur.

“Lokasinya di bekas galian C di Kecamatan Gekbrong dengan lahan seluas 20 hektare, selain sebagai pasokan air untuk masyarakat Cianjur, danau tersebut juga berfungsi sebagai objek wisata,” katanya.

Pihaknya berharap dengan ditambahnya dua sumber mata air tersebut, dapat menjamin ketersediaan air bersih untuk warga di seluruh kecamatan yang ada di wilayah utara, timur dan pusat kota Cianjur. Termasuk memberikan berbagai kemudahan bagi pelanggan baru dan kalangan tidak mampu dengan pemasangan sambungan air gratis, sehingga Perumdam Cianjur dapat memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Cianjur.

“Kami akan terus meningkatkan pelayanan bagi pelanggan dan masyarakat Cianjur dengan cara memberikan pemasangan gratis yang seharusnya dikenakan biaya di atas Rp1 juta per sambungan,” katanya. (*)

www.youtube.com/@anas-aswaja