Pendidikan

MDT Garda Terdepan Penjaga Moral Generasi Bangsa

Oleh : Akhmad Sururi (Wakil Ketua DPW FKDT Jateng)

Sebagai lembaga pendidikan eksistensi MDT bukan hanya mengajarkan pengetahuan atau knowledge akan tetapi juga mengajarkan moralitas atau akhlak sekaligus penghayatan ajaran agama Islam. Akhlak menjadi bagian terpenting yang dipraktekkan dalam lembaga pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT). Hal tersebut tercermin dalam perilaku santri diniyah dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai nilai akhlakul karimah yang diajarkan oleh seorang guru Madin terpatri dalam batin seorang murid. Hal tersebut karena keteladanan seorang guru saat mengajar dan dalam kehidupan bermasyarakat. Lebih dari itu pesan mengedepankan nilai-nilai akhlak senantiasa tersampaikan saat guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas MDT.

Sejalan dengan penguatan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal, kehadiran MDT sebagai lembaga non formal yang mengedepankan akhlakul karimah sangat penting. Peserta didik yang pagi harinya belajar di lembaga pendidikan formal, sore hari membutuhkan tambahan untuk pendidikan keagamaan sebagai bagian dari pendidikan karakter.

Beberapa insiden kenakalan remaja dan tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh komunitas pelajar antara lain disebabkan karena lemahnya pendidikan dan pemahaman agama yang dimiliki oleh mereka. Jam tatap muka mapel agama yang sangat minim pada lembaga pendidikan formal menyebabkan pemahaman agama yang dangkal. Sehingga penghayatan spritualitas keagamaan kurang mewarnai dalam sikap hidup mereka. Hal tersebut pada akhirnya masuk dalam tindakan di luar norma dan dogma keagamaan. Oleh karena itu kehadiran MDT yang memperkuat spiritual keagamaan menjadi garda terdepan dalam menjaga generasi terpelajar dari degradasi moral.

Perkembangan medsos yang sangat dahsyat berpengaruh besar terhadap mental generasi bangsa. Tanpa kendali moral agama tentu mereka (anak anak) tidak bisa memilih dan memilah mana yang bermanfaat dan madlarat (membahayakan). Oleh karena itu MDT dengan pembelajaran agama yang kuat diharapkan dapat mengendalikan anak anak dari pengaruh negatif media sosial. Disamping itu bisa mengarahkan kepada mereka terhadap manfaat dan maslahat medsos.

Sejauh hari ini belum pernah terjadi tawuran antara Madin dan tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh santri Diniyah. Mereka ( murid Madin ) masih banyak patuh kepada sang guru. Beberapa kasus bullying ( perundungan) yang sering muncul di media sosial terjadi pada lembaga pendidikan formal. Oleh karena itu dibutuhkan sinergitas antara lembaga pendidikan formal dengan MDT (Madrasah Diniyah Takmiliyah) terdekat dalan rangka memperkuat pendidikan karakter sekaligus mitigasi tindakan bullying.

Akhirnya kita harus membangun kesadaran bersama penting pendidikan keagamaan Islam sebagai penjaga moral dan akhlak generasi. Kampanye pentingnya pendidikan agama Islam harus kita gemakan dimana mana. Semua komponen masyarakat dan pemerintah secara bersama membangun kesadaran dan kepedulian terhadap Madin sebagai garda terdepan dalam menjaga moral akhlak generasi penerus bangsa. (*)

www.youtube.com/@anas-aswaja