Politik dan Pemerintahan

KH Subhan Ma’mun Pembela PKB di PBNU

Barangkali hanya KH Subhan Ma’mun yang terang-terangan membela PKB di PBNU.  Sebagai Rois Syuriah PBNU, KH Subhan tanpa tedeng aling alias dengan bahasa yang terang dan tegas membela PKB di hadapan struktural PBNU. Hal tersebut diakui dan disampaikan oleh KH Abdulloh Kafabihi Mahrus (Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo) di hadapan Gus Muhaimin saat acara di Pondok Pesantren Ploso beberapa waktu yang lalu.

Sebagai seorang Kyai Pengasuh Pondok Pesantren As Salafiyah Brebes menjadi bagian pelaku sejarah berdirinya PKB di Kab Brebes yang dipimpin oleh Gus Dur saat itu (Ketua Dewan Syuro) dan berhasil menjadi Presiden RI. Saat ini di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin, KH Subhan Ma’mun menjadi jajaran Dewan Syuro DPP PKB.

Sebagai Rois Syuriah PBNU yang merangkap Dewan Syuro PKB, KH Subhan selalu membela PKB, baik saat berkumpul dengan komunitas PBNU atau ketika bersentuhan dengan masyarakat umum (jama’ah). Bahkan beberapa waktu yang lalu sempat mengeluarkan kalimat yang menjadi viral di medsos untuk salah seorang caleg yang pindah dari PKB ke PPP.

Pernyataan itu disampaikan di hadapan orang banyak, sehingga menjadi viral. Inilah salah satu bukti pembelaan KH Subhan Ma’mun untuk PKB yang saat sekarang mengusung Gus Muhaimin sebagai Cawapres.

Saat Halaqoh Kyai dan Santri dalam rangka menyukseskan pasangan “AMIN” di Pondok Pesantren Syubbanul Wathon Secang Magelang, Beliau terang dan tegas menyampaikan kiprah PKB untuk kepentingan NU. Semua PCNU Kab/Kota mayoritas merasa terbantu oleh anggota dewan dari PKB. Sehingga keberpihakan PKB kepada nahdliyin sudah tidak diragukan. Lebih dari itu   terbitnya UU Pesantren juga atas usulan anggota DPR RI dari Fraksi PKB. Beberapa daerah yang sudah menerbitkan Perda Pesantren juga atas usulan dan inisiatif dari PKB.

Pembelaan kepada PKB dengan ilmu tidak dengan nafsu. Begitu halnya membela Gus Dur dengan Ilmu tidak dengan nafsu. Itulah yang dilakukan oleh KH Subhan Mamun. Sehingga disaat hari ini ramai dengan statemen yang berseberangan antara Gus Muhaimin dan Mbak Yeni (Putri Gus Dur), Beliau tetap berpegang teguh pada normatif keilmuan.

Saat turun dari acara Halaqah KH Subhan berpessn kepada penulis, khidmat kepada PKB untuk menangkan “AMIN” dan Caleg PKB.Pesan ini sangat bermakna. Sebagai santri tentu “sendiko dawuh” untuk melaksanakan titah Sang Kyai. (*)