PEMALANG (Aswajanews.id) – Bertempat di aula Kantor Kemenag Kab Pemalang kegiatan Focus Group Discution (FGD) Inovasi Pelayanan Publik Permadani (Pusat Edukasi, Rekreasi dan Peningkatan Ekonomi Guru Ngaji) dilaksanakan dengan menghadirkan beberapa dinas terkait, termasuk Dinas Perikanan dan Peternakan serta Dinas Pertanian. Kegiatan yang diselenggarakan pada Kamis, 30 Januari 2025 juga menghadirkan beberapa pengurus FKDT, Badko LPQ Kab Pemalang dan perwakilan guru Madin dan LPQ di Kecamatan.
Kepala Kantor Kemenag Kab Pemalang, Dr. H. Sarif Hidayat, S.Ag., M.Si., mengatakan program inovasi ini pada prinsipnya menjadi keterpanggilan nurani dari Kemenag Kab Pemalang untuk bisa membantu guru ngaji yang didalamnya guru Madin dan TPQ dalam hal pemberdayaan ekonomi. “Kita merasa terpanggil melihat kesejahteran guru Madin dan TPQ dengan honor setiap bulan ada yang seratus sampai dua ratus ribu rupiah. Meskipun angka honor yang sangat minim tersebut, tapi mereka masih Istiqomah mendidik anak anak.Oleh karena itu kami mengajak bersama untuk melakukan inovasi permadani sebagai washilah untuk pemberdayaan ekonomi,” kata H. Sarif Hidayat.

“Program yang akan dilaksanakan dalam bentuk bantuan untuk pertanian dan peternakan yang diperuntukkan bagi guru Madin dan LPQ. Kita siapkan lahan yang secukupnya, Al hamdulillah untuk lahan sudah ada di kecamatan Pulosari. Nanti kita manfaatkan lahan disekitar Madrasah Diniyah dan TPQ agar mudah untuk menjaganya. Dinas Pertanian dan Peternakan juga sudah siap untuk memberikan pendampingan dan terkait dengan program inovasi ini,” lanjut H. Sarif.
H. Sarif menegaskan bahwa pembahasan teknis anggaran dan lainnya sudah selesai didiskusikan. Dalam jangka dekat dirinya akan sowan ke Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah dalam rangka mohon waktu untuk kegiatan pembukaan lahan untuk inovasi tersebut di kec Pulosari.
“Insya Allah kami akan mohon kepada Bapak Ka Kanwil Kemenag Jateng untuk pembukaan lahan yang akan digunakan untuk kegiatan Permadani. Sengaja kami mengundang Beliau agar inovasi ini bisa ditiru oleh daerah lain sebagai upaya pemberdayaan ekonomi guru ngaji di Madin dan TPQ,” pungkas pria kelahiran yang bertempat tinggal di Purbalingga.

Dalam forum tersebut, Wakil DPW FKDT Jawa Tengah, Akhmad Sururi mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Kepala Kantor Kemenag Kab Pemalang. “Permadani ini sebuah inovasi yang sangat strategis untuk pemberdayaan ekonomi para guru ngaji. Kita tahu kemampuan ekonomi mereka sangat jarang yang menengah ke atas tapi sebaliknya. Oleh karena itu diharapkan dengan inovasi ini akan bisa meningkatkan perekonomian para guru Madin dan LPQ. Kalau untuk Pesantren barangkali sudah banyak program, meskipun nanti bisa bersinergi. Sungguh ini inovasi yang sangat bermanfaat untuk masa depan ekonomi guru Madin dan TPQ,” kata Akhmad Sururi.
Oleh karena itu Akhmad Sururi sangat berharap agar inovasi ini bisa berlanjut sampai kapanpun dengan pendampingan dari dinas terkait. Kehadiran dinas pertanian dan peternakan pada forum ini menjadi langkah bersama untuk membangun sinergitas. Sesungguhnya agama mengajarkan untuk saling tolong menolong dalan kebaikan. Progam yang sangat baik ini sangat bermanfaat untuk guru ngaji.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al Qur’an (Badko LPQ) Kab Pemalang sekaligus anggota DPRD Kab Pemalang, Agus Mukhtasim Billah. “Kita sangat berharap program ini bisa berkesinambungan. Oleh karena itu pendampingan dan edukasi juga sangat penting. Untuk berkesinambungan insya Allah untuk dana aspirasi dewan dari saya akan bisa membantu program inovasi permadani ini,” kata Agus Mukhtasim Billah. *(Red/Nas)