Kajian

Kakanwil Kemenag Jabar Pantau PTMT di Subang

Subang (Aswajanews.id) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Adib, didampingi Kepala Kankemenag Kab. Subang, Agus Sutisna, melakukan monitoring penyelenggaraan Pembelajaran Tata Muka Terbatas (PTMT) di Subang, Kamis (7/10). Monitoring ini pun dilakukan dengan mengunjungi 2 madrasah yaitu MTsN 1 Subang dan MAN Subang.

Mengawali kunjungannya, Kakanwil langsung menuju MTsN 1 Subang dan disambut langsung oleh Kepala MTsN 1 Subang, Wawan Soleh Setiawan, dan kunjungan keduanya menuju MAN Subang yang tidak jauh dari lokasi awal dan disambut langsung oleh Kepala MAN Subang, Jahrudin.

Pada kunjungan sekaligus monitoring, Kakanwil menyapa langsung para guru dan siswa siswi madrasah. Kakanwil juga memberikan beberapa pesan penyemangat dan motivasi serta pengingat agar semua warga MTsN 1 Subang dan MAN Subang tetap disiplin mematuhi Protokol Kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dihadapan Kepala MTsN 1 Subang dan Kepala MAN Subang, Adib, mengatakan bahwa PTMT dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang ada pada tiap daerah sesuai dengan levelnya. “Jangan sampai madrasah yang baru saja melaksanakan PTMT menjadi klaster Covid-19, maka dari itu sarana prasarana protokol kesehatan harus dipenuhi dan buat aturan yang ketat untuk menjaga kesehatan bersama,” ungkap Adib.

Pembagian jadwal pembelajaran yang diberlakukan, sambungnya, harus disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas siswa siswi madrasah. “Jangan sampai pembagian jadwal pembelajaran malah mempersulit siswa siswi untuk belajar,” katanya.

Masih pada kesempatan yang sama, Adib juga memberikan arahan kepada para guru agar tetap bersabar menghadapi regulasi pendidikan yang berubah-ubah selama pandemi.

“Terlebih saat ini para guru dituntut untuk kreatif dan inovasi dalam memberikan materi kepada siswa siswi madrasah. Pembelajaran daring bukanlah hal yang mudah, kemasan materi pembelajaran harus dibuat semenarik mungkin agar siswa siswi madrasah mau belajar lebih giat,” jelas Adib.

Disamping itu, tambahnya, siswa siswi madrasah saat ini lebih cepat tanggap dalam menggunakan teknologi digital sehingga para guru harus bisa menyesuaikan.

“Ini adalah saat yang tepat bagi para guru untuk terus meningkatkan dan mengembangkan kompetensi diri. Selain sadar teknologi digital, guru juga harus terus memperbaharui wawasan literasinya untuk pengembangan materi pembelajaran agar tidak monoton,” ujar Adib.

“Siswa siswi madrasah cerdas lahir dari guru inspiratif, guru yang bisa memberikan teladan yang baik dan memberikan insipirasi untuk terus berinovasi,” pungkasnya. (Kontributor: Novam Scorpiantrien/Humas Kanwil Kemenag Jabar)