Jakarta (Aswajanews.id) – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mengenal istilah penokohan. Semua kader PSI adalah tokohnya. “Cuma partai kita PSI yang tidak ada istilah penokohan, jika ada yang tanya siapa tokoh di PSI, kita harus jawab kita sendiri sebagai tokohnya” terang Plt Ketum DPP PSI H. Giring Ganesha saat memimpin MOU beberapa Ketua DPW maupun DPD di Basecamp DPP PSI Jakarta, Senin (25/10/2021).
Tidak seperti partai lain, DPP PSI setiap Minggu melakukan MOU pembentukan DPW DPD se-Indonesia. “Kita terus bergerak, kader PSI harus mempunyai semangat tinggi, tidak menunda nunda,” tegas Giring.
PSI merupakan partai harapan masa depan, tambah Giring. Kita tidak bekerja 5 tahun sekali, dari sekarang kita sudah bergerak, baik program Rice box, vaksinasi maupun anggota legislatif kita yang sudah ada benar benar tegas mengawal anggaran pemerintah, seperti amanah Ketum Grace Natalie bahwa PSI walaupun tidak lolos parlemen, tetap bekerja untuk rakyat.
Plt Sekjen DPP PSI DR.Dea Tunggaesti, SH,MH menambahkan bahwa PSI adalah partai yang anti mahar. “Kita adalah partai yang anti mahar, karena itu gimana caranya dengan bekerja keras, bekerja untuk rakyat, selalu hadir untuk rakyat,” jelas Dea.
Ketua DPW Jawa Barat (Jabar) yang baru yang juga ikut MOU, Marshall Chandra menerangkan target untuk Jabar untuk menempatkan minimal 1 anggota dewan di tiap kota/kabupaten se Jabar.
Susunan Pengurus DPW Jabar yang baru periode 2019-2024, adalah sebagai berikut; Ketua : Marshall Chandra, Wakil Ketua : Lim Sianghwa, Kezia Mary Abraham, Anas Nasikhin, Sekretaris : Iwan Koswara, Wakil Sekretaris : Indri Hafsari, Bendahara : Benjamin Christian, Wakil Bendahara : Elisa Nurasri, Tjutjun Sutrisna, Teddy JG. *(Singa Adrian)