BANDUNG (Aswajanews.id) – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STAI Ki Ageng Pekalongan, Khairul Anwar, M.E mengikuti kegiatan bergengsi International Conference On Zakat (ICONZ) ke-8 yang digelar selama tiga hari, Selasa-Kamis (17-19/12/2024) dengan tema ‘The Zakat Contribution Towards the World Poverty Alleviation and Welfare’, bertempat di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kegiatan ini digelar oleh BAZNAS RI bekerjasama dengan Kementerian Agama RI dan ITB.
Dalam acara itu, Khairul Anwar tampil sebagai presenter sekaligus sebagai partisipan. Ia menyampaikan paper tentang ‘Green Zakat Concept: A Strategy for Utilizing Zakat Funds for Environmental Sustainability’.
Seleksi naskah paper sudah dilakukan oleh panitia sejak sebulan sebelumnya. Naskah Khairul Anwar menjadi salah satu yang lolos untuk mengikuti acara tersebut.
Khairul Anwar menyampaikan bahwa salah satu model bentuk zakat produktif yang dapat didistribusikan adalah untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Berdasar literature pustaka yang saya baca, pendistribusian zakat bisa dalam bentuk pembiayaan atau pemodalan komunitas berbasis lingkungan (Green Funds) seperti pemodalan pada pertanian pedesaan (suburb farming), pertanian perkotaan (urban farming), perikanan, dan yang berorientasi pada lingkungan,” ujarnya.
Khairul mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur bisa mewakili STAI Ki Ageng Pekalongan untuk hadir di tengah-tengah acara yang melibatkan instansi negara dan banyak stakeholder tersebut.
“Tentu saya sangat senang bisa hadir di tengah orang-orang hebat yang ada di kegiatan ini,” sambungnya.
Khairul juga menyampaikan bahwa dirinya memanfaatkan kesempatan ini sebagai proses belajar, terutama Bahasa Inggris. “Ya, jadi keikutsertaan ini juga saya ingin menguji kemampuan saya dalam publik speaking bahasa Inggris, karena saya menyadari saya masih ada kekurangan di bidang tersebut. Bagi saya, yang penting ada kemauan untuk belajar,” pungkasnya.
Kegiatan ICONZ ke-8 ada sesi panel presenter yang diikuti oleh kurang lebih 120-an peserta. Sesi presenter terbagi ke dalam 5 ruangan masing-masing berisi 20 peserta, dan satu sesi online.
Selain itu, ada juga sesi paralel semacam seminar yang menghadirkan sejumlah narasumber yang ahli di bidangnya.
Turut hadir Ketua BAZNAS RI, BAZNAS tiap provinsi, Walikota Bandung, utusan Kemenag, para pejabat ITB, dan tamu undangan lainnya. Hadir pula perwakilan dari Negara Yordania, Malaysia, Filipina, Myanmar, dan Kamboja untuk menyampaikan materi tentang kondisi zakat di negara masing-masing. (Red)