Beranda Nasional Politik dan Pemerintahan Tolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode, PSI Jabar Siap Dukung RK

Tolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode, PSI Jabar Siap Dukung RK

Bandung (Aswajanews.id) – Isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode kembali mencuat. Hal ini menyusul adanya wacana penundaan pemilihan umum (pemilu) 2024 yang dilontarkan sejumlah pejabat negara dan elite politik. Wacana ini juga muncul usai sekelompok relawan ingin Jokowi maju kembali di Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Wacana soal penundaan Pemilu 2024 awalnya disampaikan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada Januari 2022. Dia mengklaim para pelaku dunia usaha berharap Pemilihan Presiden 2024 dimundurkan.

Setelah menghilang sebentar, kini muncul lagi wacana penundaan Pemilu. Kali ini, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang kembali menghembuskan isu tersebut.

Bola panas yang dilontarkan oleh Cak Imin itu disetujui juga oleh 3 partai politik yang merupakan koalisi pemerintah. Cak Imin mengklaim, usulan itu hadir usai dirinya bertemu dengan pelaku UMKM, para pengusaha, dan analis ekonomi Perbankan tentang dampak pandemi dan waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi.

Menanggapai hal tersebut, Ketua DPW PSI Jabar Marshall Candra angkat bicara. Menurutnya, alasan penundaan pemilu karena situasi pandemi atau pun alasan ekonomi tidak lah urgen. PSI Jabar menginginkan Pemilu tetap digelar 14 Februari 2024 dan dengan tegas menolak masa jabatan presiden 3 periode.

“Menunda Pemilu 2024 dan memperpanjang jabatan presiden berarti melanggar hukum tertinggi Negara Republik Indonesia dan bisa merusak tatanan demokrasi di negara kita,” tegasnya.

Dikatakan Marshall, konstitusi UUD 1945 dan amanah reformasi 1998 harus kita junjung tinggi dalam berdemokrasi. “Pasal 7 UUD 1945 amandemen pertama merupakan masterpiece dari gerakan demokrasi dan reformasi 1998, yang harus kita jaga bersama. Disebutkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat diplih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan,” jelasnya.

Setelah dua periode kepemimpinan presiden Jokowi, rakyat sudah sangat menantikan siapa yang pantas dan layak menjadi presiden berikutnya. “Rakyat membutuhkan pemimpin baru yang dipilih oleh pesta demokrasi yang kita tunggu lima tahun sekali,” ujar Marshall.

“Alangkah eloknya kita memberikan kesempatan kepada yang lain agar memimpin negeri ini, ada cukup banyak anak bangsa yang mumpuni untuk menggantikan pak Jokowi seperti Ridwan Kamil dari Jawa Barat, Kami siap mendukungnya,” tambahnya. *(Elisa Nurasri)