Jakarta (Aswajanews.id) – Lelang pengusahaan jalan tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap dimenangkan konsorsium yang dipimpin PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tol ini salah satu terpanjang di Indonesia dengan total panjang mencapai 206,55 km dan nilai ongkos pembangunan Rp56 triliun.
Penetapan pemenang lelang diputuskan melalui Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor PB.02.01-Mn/2170 tanggal 10 Desember 2021.
Dalam pengusahaan jalan tol ini Jasa Marga bermitra dengan empat perusahaan. Yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk (32,5%, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Gama Group, PT Jasa Sarana (27,5%), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (20%), PT PTT (Persero) Tbk (10%), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (10%).
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, pembangunan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap merupakan proyek prioritas era Presiden Jokowi.
“Sesuai pesan bapak Presiden Jokowi serta Menteri Basuki, pada tahun 2022 ini adalah tahun kualitas, kita semua mengharapkan pekerjaan proyek tol ini memiliki hasil dengan kualitas yang semakin lebih baik dengan standar internasional,” ujar Danang, dalam keterangan dikutip CNBC Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi menambahkan, ruas tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap pada tahap konstruksi dan operasi dibagi menjadi 2 bagian, yakni Tahap 1 Gedebage – Tasikmalaya, konstruksinya dilakukan pada tahun 2022 sampai selesai 2024.
Kemudian Tahap 2 selanjutnya dari ruas Tol Tasikmalaya – Cilacap pada tahun 2027 diperkirakan selesai tahun 2029 dan nantinya terdapat jeda pengoperasian sekitar 3 tahun.
“Dengan adanya jeda schedule konstruksi tersebut, financial close untuk investasi ruas Tol ini dapat dilakukan 2 kali. Yakni kebutuhan ruas Gedebage – Tasikmalaya terlebih dahulu kemudian Tasikmalaya – Cilacap,” ujar Koentjahjo.
Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap nantinya memiliki 10 Simpang Susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagreg, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, setelah memenangkan lelang Pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap ini, Konsorsium akan melaksanakan pembentukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menandatangani dan menjalankan kewajiban dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
“Setelah ditandatanganinya PPJT tersebut, Jasa Marga akan memiliki konsesi sepanjang total 1.809 km,” jelasnya dalam keterangan, Kamis (6/1/2022).
Di luar penambahan konsesi ruas baru ini, Jasa Marga bersama konsorsium lainnya, saat ini juga turut berpartisipasi dalam pelelangan pengusahaan Jalan Tol Akses Patimban, dan sudah dinyatakan lulus dalam tahap pra-kualifikasi. Saat ini tengah bersiap untuk melanjutkan ke tahap penawaran.
Jasa Marga menargetkan menambah perolehan ruas jalan tol baru yang memiliki kelayakan finansial menguntungkan, dengan tetap menjaga kondisi keuanga perseroan, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah. (*)