BREBES (Aswajanews.id) – Dihadiri beberapa Pengurus MWC NU, jajaran Forkopimcam/Muspika Kecamatan Losari dan tokoh masyarakat, Tarawih dan Silaturrahim (Tarhim) ke-12 ini dilaksanakan di Masjid Al Mukaromin Desa Prapag Lor Kec. Losari Kab. Brebes, Rabu (12/04/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut Camat Losari, Danramil Losari, Babinkamtibmas, anggota DPRD Brebes, jajaran Pengurus Ranting NU Prapag Lor, kepala desa dan jamaah Masjid Al Mukaromin Prapag Lor.
Tarhim yang dilaksanakan MWC NU Losari ini adalah tarhim yang ke-12 atau Tarhim satu hari menjelang putaran terahir. Sebelum pelaksanaan Tarhim ada kegiatan berbuka puasa bersama. Menu berbuka puasa bersama ini sediakan oleh salah satu anggota dewan setempat M. Khajirin, S.Pd.I. di rumahnya dan dilanjut dengan sholat maghrib berjamaah.
Selain menjalankan kewajiban beribadah sholat Isya’ dan sunnah sholat Tarawih kegiatan ini penting untuk dalam rangka mempererat hubungan silaturahmi dan menciptakan kondusifitas wilayah di saat bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1444 H.
Camat Sumarno S.Pd, MSi , yang ikut memberikan sambutan menghimbau agar kondusifitas, rasa aman di bulan suci Ramadhan harus dijaga untuk kesuksesan bersama dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan.
“Kita jaga rasa aman yang sudah terjaga jangan sampai pecah sehingga menjadi beban bagi kita semua,” ujarnya.
Himbauan itu disampaikan secara langsung mengingat di lokasi tarhim kerap terjadi gesekan antar pemuda yang diawali oleh kesalahpahaman dan hal yang sepele.
“Tinggalkan bermain petasan, tarung sarung dan hal lainnya yang dapat menimbulkan keributan,” pungkasnya.
Sementara itu, Daryono, S.Pd mewakili PR NU Desa Prapag Lor dalam sambutannya mengatakan, agar kita senantiasa bersungguh-sungguh dalam beribadah, bersabar dan senantiasa menanam kebaikan karena kita akan menuai buah dari kebaikan tersebut.
“Siapa yang bersungguh sungguh maka dia akan berhasil, bersabar dan siapa yang menanam pasti akan menuai,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Tarhim ditutup dengan Mauidzoh hasanah oleh Rois Syuriah MWC NU Losari, KH. Jawahir Ahmad. Dalam mauidohnya beliau menyampaikan tentang keutamaan suatu malam yang apabila kita mengerjakan suatu ibadah maka pahalanya seperti beribadah selama 1.000 bulan atau setara dengan 83 Tahun 4 bulan. Malam itu adalah malam Lailatul Qadr yang menurut kebanyakan para ulama adalah pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan.
“Pada waktu itu kalau kita mengerjakan kebaikan maka seperti kita melakukan kebaikan selama 83 tahun 4 bulan dan kalau kita mengerjakan suatu kemaksiatan seperti kita mengerjakan kemaksiatan selama 83 tahun 4 bulan, waktu itu ada dibulan suci Ramadhan,” paparnya.
Sebagai penutup ceramah pimpinan pondok pesantren Nurul Hidayah Losari ini memberikan pesan untuk memperbanyak teman karib atau sahabat yang shalih karena sahabat yang sholeh dapat memberikan syafaat kepada kita sehingga akan ditarik ke surga olehnya.
“Perbanyaklah teman karena satu teman memiliki hak untuk menyafaati 1 orang temannya,” tuturnya.
Sinergitas antara NU dan Forkompimcam Losari ini adalah bentuk kepedulian Ulama dan Umara kepada Ummat atau masyarakat. (Tarpidin)