Jakarta (Aswajanews.id) – Ada delapan partai politik diprediksi bakal lolos ke Senayan yang memperoleh elektabilitas di atas empat persen sebagai syarat ambang batas. “Delapan partai politik diprediksi lolos ambang batas, sedangkan beberapa partai terancam terpental dari Senayan,” kata peneliti Lembaga Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Reza Reinald dalam keterangannya, Kamis (7/4).
Hasil survei yang dilakukan lembaga tersebut menunjukkan sejumlah partai politik masih memiliki elektabilitas di bawah empat persen. Partai itu di antaranya PPP hanya meraih elektabilitas 2,1 persen dan PAN 1,5 persen. Sisanya adalah partai baru, yaitu Partai Ummat 1,2 persen dan Gelora 1,1 persen. Berikutnya ada Perindo 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,3 persen, dan Berkarya 0,1 persen.
Dia mengatakan, partai yang mendukung pemilu ditunda elektabilitasnya naik 1,5 persen tetapi masih berjuang untuk menembus ambang batas agar bertahan di Senayan. indEX Research juga memaparkan partai-partai yang memuncaki elektabilitas. Posisi pertama ditempati PDIP dengan elektabilitas 17,5 persen, disusul Gerindra sebesar 13,0 persen dan Golkar 8,3 persen.
“PDIP, Gerindra, dan Golkar kembali menguasai tiga besar elektabilitas, sedangkan PSI menembus angka 6,1 persen,” kata Reza.
Menurut Reza, kenaikan elektabilitas Partai Golkar membuat posisinya kembali pada tahun lalu.
“Selain Golkar dan PSI, kenaikan elektabilitas dialami oleh PKB 6,4 persen,” ujarnya.
Di antara partai-partai oposisi, hanya Demokrat yang mengalami kenaikan elektabilitas, yakni 5,4 persen, sedangkan PKS turun 4,8 persen.
Survei dilakukan pada 21 hingga 30 Maret 2022 terhadap 1.200 orang yang mewakili semua provinsi dan dipilih secara acak bertingkat. Wawancara secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan. Untuk margin of error sekitar 2,9 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. (ant)