Beberapa hari sebelum wafat, penulis mendapatkan kabar dari seorang teman bbahwa Slamet Taruni sedang sakit. Teman saya tahu kalau penulis beberapa kali bercerita tentang aktivitas Slamet Taruni di NU, kebetulan pernah bareng pada kegiatan penanggulangan HIV dan Aids di Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Fatayat NU . Di ruang pelatihan bersama menerima paparan tentang HIV Aids dari beberapa nara sumber. Saat penulis menyelenggarakan Pesantren Ramadhan untuk komunitas remaja yang pertama pada tahun 2015, Al Marhum didaulat menjadi nara sumber khusus tentang bahaya HIV Aids.
Pagi Senin penulis mendapat kiriman WA dari teman tersebut yang memberi kabar, ” Innalillahi wa innalillahi roji’uun, Slamet Taruni telah meninggal, dan akan dimakamkan ba’da duhur. Terasa baru kemarin penulis dikabari bahwa dia sedang sakit, hanya sakitnya memang bukan sakit biasa. Ternyata pada Ahad Malam tanggal 5 Mei 2024 beliau berpulang untuk selamanya dalam usia 62 tahun.
Semasa hidupnya Slamet Taruni menjadi aktivis NU yang tidak kenal lelah. Untuk kepentingan dan kegiatan NU menjadi prioritas. Beberapa kali dalam kegiatan PCNU Brebes penulis sering bareng. Lebih dari itu dalam dunia pendidikan dirinya aktif pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan PMR. Karena kegiatan ekstrakurikuler inilah Slamet Taruni akrab dengan siswa d MA As Syafiiyah Jatibarang. Ditambah karena Beliau guru swasta yang aktif menyuarakan aspirasi, akhirnya mendapatkan amanat menjadi Ketua Persatuan Guru Swasta Indonesia ( PGSI) Kabupaten Brebes.
Khidmat di NU sejak masih muda, mulai IPNU, GP Ansor, MWC NU Jatibarang sampai menjadi pengurus PC LKKNU ( Lembaga Kesehatan NU). Melalui lembaga ini Slamet Taruni bergerak di tengah tentang masyarakat nahdliyin untuk pencegahan stanting. Kab Brebes menjadi darurat stanting karena kekurangan gizi.
Beberapa jam’iyyah Ibu ibu muslimat dan Fatatat NU pernah disambangi dalam rangka sosialisasi pencegahan stanting. Hal tersebut karena menjadi tugas Beliau setelah menerima pelatihan ditingkat Kabupaten dan pusat. Sebagai aktivis hampir seluruh waktunya dicurahkan untuk kegiatan sosial. Hal ini yang menjadikan dirinya banyak dikenal oleh beberapa instansi di Kab Brebes.
Tercatat dalam kepengurusan MWCNU Jatibarang pernah menjabat sekretaris mendampingi H. Muhyidin selaku Ketua Tanfidziyah. Selama menjadi sekretaris MWCNU Jatibarang banyak kegiatan yang telah dilaksanakan, termasuk pengadaan tanah untuk gedung MWCNU. Sampai sekarang sudah berdiri kantor MWCNU Jatibarang yang berlokasi di desa Jl Raya Janegara Brebes. *(Red)