BANDUNG (aswajanews.id) – Pelayanan instalasi rumah sakit memang berbeda manajemen, dengan berbagai kebijakan yang diberikan kepada keluarga pasien, terkadang masyarakat mengeluhkan pelayanan beberapa RS (Rumah Sakit), akan tetapi tidak semua Rumah Sakit menjadi bulan-bulanan kritik dan saran dari masyarakat.
Terbukti RS Ibu dan Anak (RSAI) Al Islam Cicadas Kota Bandung yang berada di Jl. Awi Bitung No.29-31, Cicadas, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40121.
Sangat membantu kepada pasien yang tidak mampu, hal ini terjadi ketika salahsatu warga masyarakat Kp. Jajaway Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, yang melahirkan dua anak kembar dan mulai dirawat di RS tersebut tertanggal 21 November 2022, pada saat suami dari ibu hamil tersebut ditanya apakah akan menggunakan pembayaran Umum atau Kartu prabayar baik BPJS kesehatan pemerintah atau yang berbayar.
Dijawab oleh Nendi (60thn) profesi buruh bangunan, bahwa pakai BPJS kesehatan dari pemerintah (KIS/Kartu Indonesia Sehat).
Akan tetapi dikarenakan sang jabang bayi belum terdaftar maka untuk perawatan bayi kembar yang dilahirkan di usia belum genap tujuh bulan (prematur), harus menggunakan moda bayar umum.
Dengan sigap Sofwan Solahudin, S.Hum Bag Humas RS Ibu dan Anak Al Islam mengatakan, dikarenakan untuk sang anak harus menggunakan moda umum, maka saya arahkan dua alternatif, yaitu yang pertama menggunakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) atau Kami ada kerjasama dengan yayasan kitabisa.com yang menggalang dana untuk masyarakat yang benar-benar tidak mampu.
“Dikarenakan suami dari Siti Rohaeni warga Kp. Jajaway RT 02 RW 01 (Nendi) beserta beberapa perwakilan keluarganya menyetujui dan mengisi persyaratan untuk penggalangan dana dari yayasan kitabisa.com maka jalur itulah yang kami bantu,” tambahnya.
“Apabila nantinya penggalangan dana tersebut sudah terkumpul berapapun, maka sesuai dengan surat pernyataan yang telah diisi dan ditandatangani suaminya pasien, maka jika jumlahnya melebihi dari biaya perawatan maka itu akan didonasikan untuk pasien lainnya yang membutuhkan, apabila kurang, maka kami akan menggunakan dari pasien yang mendapatkan penggalangan dana lebih,” ujar Sofwan pula.
“Kami upayakan semua terhandle, dari mulai masuk perawatan hingga pulang dan akan kami coba hingga pasien harus kontrol cek kesehatan,” tukasnya.
Nendi (60thn) selaku suami dari pasien ibu hamil atasnama Siti Rohaeni mengucapkan banyak terimakasih atas kepedulian serta pelayanan yang diberikan kepada isteri dan bayi yang dilahirkannya, dirinya pun berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan BPJS kesehatan hingga membuat keluarganya nyaman dalam hal pengobatan dan perawatan kesehatan. (Team Liputan)