BREBES (Aswajanews.id) – Dalam rangka Pesantren Ramadhan, seluruh guru MDTA se Kec Jatibarang Kab Brebes siap untuk terjun di lembaga pendidikan formal SD se Kec-Jatibarang. Hal tersebut disamping karena menjadi program sinergitas antara Dindikpora dan Kemenag juga menjadi keterpanggilan jiwa sebagai Ustadz Madin untuk menyebarkan ilmu agama Islam pada lembaga pendidikan formal. Lebih dari itu tentu suasana Ramadhan yang sarat dengan muatan religius, maka kehadiran Ustadz Madin akan memberikan nuansa keagamaan yang sejuk dengan materi keagamaan dan pembiasaan ibadah. Demikian disampaikan oleh Akhmad Sururi saat memberikan pembekalan guru MDT se Kec-Jatibarang untuk kegiatan Pesantren Ramadhan.
Lebih lanjut Sururi menegaskan, kegiatan Pesantren Ramadhan menjadi irisan dari penguatan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Penguatan pendidikan karakter dalam Islam sudah diajarkan sejak Nabi Muhammad SAW pertama kali di utus. Hal tersebut sesuai dengan hadis nabi, yang artinya, Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Karakter sama dengan akhlak, termasuk yang menjadi salah satu amanat implementasi kurikulum merdeka.
“Sebagai guru Madin menjadi pewaris Ulama, sebagaimana Ulama menjadi pewaris Nabi. Oleh karena itu misi dakwah melalui pendidikan terus kita gelorakan dimanapun tempatnya. Lebih lebih pada lembaga pendidikan formal dengan jam tatap muka mapel agama Islam yang sangat minim, maka bulan Ramadhan menjadi kesempatan untuk sedikit memperdalam pengetahuan agama Islam,” kata Akhmad Sururi di hadapan peserta Pembekalan Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Januari 2025.
Lebih jauh Sururi mengatakan, ada tiga pilar pengetahuan agama Islam yang harus disampaikan pada saat Pesantren Ramadhan. Pertama, keimanan yang menyangkut tauhid dengan aqoid lima puluh. Ini menjadi pesan utama sebagaimana termaktub dalam permulaan kitab2 yang kita pelajari. Contohnya, wajib bagi setiap mukalaf yang pertama kali adalah mengenal.
Kedua, menurut Akhmad Sururi, pengetahuan tentang Fiqih atau rukun Islam. Ini sangat penting karena terkait dengan amal ibadah secara syareat. Semua ada ilmunya yang dipelajari dalam Ilmu Fiqih, mulai tentang Taharoh, sholat, puasa, zakat dan lainnya. Ketiga ilmu akhlak atau etika. Ilmu akhlak ini agar peserta didik memahami adab dengan guru, orang tua dan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga itu semua (Tauhid, Fiqih dan Akhlak) telah diajarkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, sebagaimana tersebut dalam kitabnya Hadis Arbain Nawawi.
“Sekali lagi kita harus siap untuk menyebarkan ilmu agama kepada mereka (peserta didik formal), agar pemahaman agamanya pada posisi yang benar. Lebih dari itu agar setelah memasuki remaja nanti tidak terpengaruh dengan pemikiran Islam garis keras, akan tetapi tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam yang moderat,” pungkas Akhmad Sururi.
Kegiatan Pembekalan Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan di rumah makan Intan Jatibarang dihadiri oleh Ketua Korwilcam Jatibarang,Bapak Sultoni dan turut memberikan sambutan sebelum Ketua DPC FKDT Kab Brebes menyampaikan materi pembekalan. Ketua DPAC FKDT Kec Jatibarang, Ust Barmawi juga hadir menyampaikan sambutan sekaligus beberapa informasi terkait dengan MDTA di Kab Brebes. (Nas)