Bandung (pelitainvestigasi.com) — Setelah mengikuti Pesantren Kilat, Kades dan Lurah, H. Yusuf Darmaji, mengaku Ada bekal untuk memakmurkan siar agama Islam yang bisa menumbuh kembangkan kesolehan sosial.
Pesantren kilat yang di ikuti kades dan lurah se Kabupaten Bandung itu, secara resmi dibuka langsung oleh Bupati Bandung, Dr. HM Dadang Supriatna, di Pondok Pesantren Internasional Asy Syifaa, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada hari Kamis (30/11/2023) Lalu.
H. Yusuf Darmaji Kades Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Adalah salah satu dari ratusan peserta pesantren kilat tersebut. Dirinya mengaku dalam pesantren kilat itu mengedepankan ukhuwah islamiah dan akhlakul karimah yang bisa menumbuh kembangkan seorang pemimpin, sebagai suri teladan diwilayahnya masing-masing. Dengan itu, dirinya pun berharap.
“Semoga program bupati bandung yang mulia ini bisa berkesinambungan kedepannya. Ada tindak lanjut program dan aktualisasi realisasi di lapangan,” katanya saat ditanya, Rabu (6/12/23).
Lebih lanjut H. Yusuf menjelaskan, sesuai dengan visi dan misi kabupaten bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (Bedas). Program pesantren kilat ini, menciptakan pemimpin yang berbasis agama dan religius ditingkat strata.
“Secara pribadi saya, program ini menjadi salah satu bekal saya untuk memimpin di wilayah saya, yakni di Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung,” pungkasnya.
Pesantren kilat, yang diikuti oleh para kepala desa dan lurah se Kabupaten Bandung itu merupakan inisiatif tahap pertama yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan Pondok Pesantren Internasional Asy Syifaa.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam implementasi misi ke-4 Pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu mengoptimalkan tata kelola pemerintahan melalui birokrasi yang profesional, dan tata kehidupan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan.*(Uus)
Editor : Elisa Nurasri