ENDE (Aswajanews.id) – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ende peringati Bulan Bung Karno, salah satunya yaitu kegiatan Napak Tilas untuk mengenang kembali jejak Bung Karno selama diasingkan di Ende.
Kegiatan Napak Tilas dilaksanakan, pada Sabtu, (14/6/25)
Napak Tilas dimulai dari Pelabuhan Ende (Pelabuhan Bung Karno) tempat di mana Bung Karno pertama kali menginjakkan kaki pertamanya di Ende. Dari Pelabuhan Bung Karno menuju Kantor Sub Detasemen Polisi Militer 1X/1-1 (Jalan Kartini), tempat pengawasan terhadap Bung Karno selama pengasingan.
Selanjutnya, menuju Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, rumah tempat tinggal Bung Karno selama di Ende. Setelahnya, menuju Biara Santo Yosef, tempat Bung Karno berdiskusi dengan Pater Huijtink, SVD dan Pater Bouma, SVD.
Dari Biara St. Yosef, dengan berjalan kaki, Puluhan Kader GMNI ini menuju ke Gedung Imakulata, gedung yang memiliki nilai sejarah terkait pentas Tonel Bung Karno.
Napak Tilas Bung Karno berakhir di Taman Renungan, tempat Bung Karno merenungkan butir-butir mutiara Pancasila, setelah dari Makam Ibu Amsi, mertua Bung Karno.
Ketua GMNI Cabang Ende, Yohanes Lemba mengatakan, kegiatan Napak Tilas yang sering dilakukan oleh GMNI Ende ini bertujuan untuk mengenang kembali sebuah peristiwa sejarah selama Bung Karno dibuang ke Ende.
Tempat-tempat yang dikunjungi selama Napak Tilas ini, jelas Ketua GMNI, merupakan tempat sejarah yang tidak boleh dilupakan dan perlu dihargai seperti yang diungkap oleh Bung Karno sendiri Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah).
“Karena sejak 1934 sampai 1938 selama Bung Karno diasingkan, dari Ende, kota kecil ini telah menyumbangkan hal terbesar bagi bangsa ini yaitu Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia”, ungkap Ketua GMNI Ende.
“Karena itu pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila yang direnungkan Bung Karno di bawah pohon sukun”, sambung pria yang akrab disapa Nyoman ini.
Nyoman juga mengajak semua anggota GMNI untuk merawat tempat bersejarah serta mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan kegiatan Napak Tilas ini, GMNI Ende berharap masyarakat dapat menghargai tempat bersejarah dan meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia”, tutupnya. (Helmy)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.