KOTA CIREBON (Aswajanews.id) – Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunungjati (UGJ) menggelar kegiatan pembelajaran berkenaan dengan nilai moral dalam praktik kedokteran bagi mahasiswanya. Kegiatan dilaksanakan di auditorium Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon (08/11/2022), menghadirkan Penyuluh Agama Buddha Kankemenag Kota Cirebon Catur Widyaningsih dan Penyuluh Agama Hindu Kankemenag Kota Cirebon Made Supartini sebagai dosen tamu.
Pelaksanaan kuliah didampingi oleh dr. Intan dan dr. Bella selaku dosen koordinator. Topik yang diusung dalam sesi kelas kali ini berkenaan dengan aspek agama sebagai nilai moral praktik kedokteran, diangkat dari sudut pandang Buddha dan Hindu.
Catur mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan berkenaan dengan transfusi darah yang masih dihadapkan pada pro-kontra di tengah masyarakat. Dokter sebagai tenaga medis harus menjelaskan mengenai pentingnya prosedur transfusi darah dalam kasus-kasus kegawatdaruratan. Di sisi lain, Dokter juga perlu menghormati keputusan pasien terhadap persetujuan maupun penolakan atas tindakan yang akan dilakukan.
“Pada kelas hari ini disampaikan bagaimana pandangan ajaran Buddha terhadap transfusi darah. Diharapkan mahasiswa dapat memahami latar belakang pemikiran para pasien dari berbagai sudut pandang agama, dalam hal ini Buddha,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Supartini. Dikatakannya bahwa, sebagaimana ajaran agama lain, ajaran Hindu pun membolehkan transfusi darah. Namun jika dalam praktiknya terjadi penolakan, maka diperlukan diskusi dengan mengedepankan tutur kata dan sikap yang baik.
“Penolakan dapat saja terjadi dalam proses transfusi darah. Diperlukan diskusi dengan mengedepankan tutur kata yang baik, juga sikap yang baik,” ungkapnya.
Sebanyak 200 mahasiswa mengikuti kuliah ini. Usai pemaparan materi, para mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelaborasi informasi-informasi yang telah disampaikan oleh narasumber. *(Kontributor : Haji Arif Arofah)