Kajian

Pentingnya Belajar “impersonal teachers”

Oleh: A’isy Hanif Firdaus (Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang)

Mengkaji dan menuntut ilmu, khususnya ilmu agama merupakan ibadah yang tak lekang oleh waktu. Kita mempunyai kewajiban untuk terus melakukannya sejak kita dilahirkan hingga meninggal dunia. Kita tidak boleh berpuas diri dengan kemampuan dan pemahaman terhadap pelajaran agama. Kita tidak boleh puas hanya dengan menghafal poin-poin penting saja. Maka Anda akan merasa bahwa Andalah yang paling baik dalam beribadah dan paling berpengetahuan tentang ilmu agama. Kita tentu menyadari fenomena era digital saat ini yang sering terlihat di media sosial dan kehidupan kita sehari-hari yaitu hanya bermodalkan ilmu agama dalam waktu singkat, namun sudah merasa puas.

Berkaitan dengan belajar dan mencari ilmu, selama seseorang belum belajar impersonal teacher, maka sejatinya ia belum belajar. Prof Dr KH Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Al-Quran dan hadits serta pengalaman spiritual banyak mengisyaratkan tentang bagaimana manusia harus belajar kepada impersonal teracher. Nabi Musa misalnya berguru dengan pohon ketika ia tersesat bersama istrinya, dan Nabi Daud berguru pada burung. Karena Pemebelajaran saat ini hanya mengandalkan deduksi akal, padahal dengan belajar dengan impersonal teacher, kita akan terbuka dengan ilmu-ilmu lain, di luar ilmu yang mengandalkan deduksi akal.

Pernyataan diatas ada kolerasinya dengan firman Allah SWT berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”  (Al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11).

Ayat diatas Allah SWT akan memberikan hasil yang baik pada akhirnya jika seseorang berusaha melakukan kebaikan walau harus mengalami rintangan dan gangguan. Begitu juga dengan belajar, walau mengalami pasang surut karena godaan dan hambatan, insyaallah pada akhirnya Allah akan memberikan ilmu sesuai dengan yang dicarinya.

Dengan berusaha mencapai keseimbangan, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan harmonis dengan mengambil pelajaran dari alam kita menemukan salah satu prinsip penting yang diajarkan alam adalah keseimbangan dan harmoni. Didalamnya mempunyai setiap elemen memiliki peran penting dan saling mempengaruhi. Keseimbangan ini juga berlaku dalam kehidupan kita. Dalam menjalani hidup, kita perlu mempertimbangkan aspek-aspek yang saling berinteraksi, seperti karir, keluarga, dan kesehatan mental kita. Harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan bukanlah hal yang mudah dicapai. Namun, alam membuktikan bahwa itu mungkin dilakukan. Dengan berusaha mencapai keseimbangan, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan harmonis.

Ibnu Khaldun menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dalam melaksanakan peran khalifah. Hal ini sejalan dengan perhatian Nahdlatul Ulama di abad kedua, di bawah pimpinan Gus Yahya Cholil Staquf, yang berfokus pada pembentukan peradaban baru yang lebih mulia. Bagi sebagian orang, mungkin peran manusia untuk membangun peradaban dianggap terlalu tinggi. Sebagian merasa bahwa bisa bertahan hidup dengan baik saja sudah merupakan sebuah pencapaian.

Namun, konsep ini sejalan dengan teori butterfly effect yang diperkenalkan Edward Lorenz. Teori ini menunjukkan bahwa sekecil apa pun tindakan yang dilakukan dapat menghasilkan dampak besar dalam jangka panjang. Berbeda dengan domino effect yang menghasilkan dampak secara berurutan, butterfly effect berdampak secara meluas meski tidak selalu terprediksi. Itulah mengapa peran manusia bisa dijalankan secara individu maupun berkelompok. Bergabung dalam organisasi yang memiliki tujuan jelas untuk menjalankan amanah besar merupakan bentuk tanggung jawab untuk menjalankan peran khalifah di bumi. Setiap orang bertanggung jawab untuk belajar dan mengembangkan diri agar dapat berkontribusi maksimal dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Terakhir, dengan kita menerapkan konsep belajar sepanjang hayat, seseorang dapat terus mengembangkan diri dan meningkatkan potensi yang di miliki. Dengan kata lain, belajar sepanjang hayat merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan dalam kehidupan. Yuk mulai menerapkan impersonal teacher dan lifelong learning dari sekarang! ***