Setiap tanggal 22 Oktober, peringatan Hari Santri dilaksanakan oleh seluruh lapisan bangsa.Peringatan tersebut sudah menjadi milik bangsa yang diperingati secara nasional. Meskipun pada awalnya yang mengusulkan Hari Santri dari NU, namun setelah menjadi Keputusan Presiden maka peringatan Hari Santri menjadi hari besar nasional.
Pemerintah dan masyarakat merayakan dengan berbagai acara yang menarik dengan melibatkan berbagai ormas keagamaan. Termasuk Pemda Brebes pada peringatan Hari Santri tahun 2024 melibatkan berbagai ormas di Kabupaten Brebes. Ormas NU, Muhammadiyah, MUI, FKPP, FKDT, Badko LPQ, PD DMI dan beberapa Ormas Keagamaan alumni Pesantren (Lirboyo, Ploso, Kaliwungu, Sarang, Magelang, Ciwaringin, Jombang dan lainnya). Sebagai lembaga komisioner BAZNAS Kab Brebes juga ikut terlibat menyukseskan peringatan Hari Santri.
Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan dalan rangka Hari Santri tahun 2024 adalah Halaqoh Kebangsaan yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 15 Oktober 2024 dengan mengangkat tema “Peran Santri dan Ormas Keagamaan dalam Penguatan Pendidikan Karakter di Kab Brebes.” Tema tersebut akan dipaparkan oleh dua orang nara sumber tingkat nasional. Keduanya menjadi pelaku sejarah saat digulirkannya Hari Santri dan UU Pesantren.
Hari Santri dan UU Pesantren menjadi kado terindah untuk komunitas Pesantren yang sudah berjasa besar kepada bangsa Indonesia. Ulama dan Kyai Pesantren yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan tulus dan ikhlas. Pemerintah hadir memberikan afirmasi dan rekognisi kepada Pesantren dengan regulasi secara mandiri dalam bentuk Undang-undang.
Tema tentang Penguatan Pendidikan Karakter menjadi amanat Pemerintah yang menjadi bagian dari tujuan pendidikan nasional. Santri dalam hal ini alumni Pesantren dan Ormas Keagamaan tentu memiliki kiprah dalam penguatan pendidikan karakter. Mereka yang selama ini bergerak pada level pendidikan non formal, LPQ dan MDT menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari membangun karakter religius anak bangsa. Lebih lebih Pesantren yang secara langsung dibimbing oleh pengasuhnya dalam 24 jam memiliki peran penting dalam penguatan pendidikan karakter.
Meskipun saat sekarang Pesantren diterpa dengan beberapa berita terkait dengan perundungan, bullying dan kekerasan, akan tetapi hal tersebut hanya oknum. Lebih dari itu pemerintah terus berupaya memberikan perhatian terhadap berbagai kasus perundungan dan kekerasan yang terjadi di lingkungan Pendidikan Pesantren.
Terlepas dari hal tersebut, pada prinsipnya Penguatan Pendidikan Karakter harus melibatkan semua pihak. Pemerintah, Sekolah/Madrasah, Masyarakat dan Keluarga dibutuhkan peran yang sinergis sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Untuk menggerakkan ketiga komponen tersebut, Pemerintah dengan kekuatan regulasi sangat strategis untuk mewujudkan ikhtiar penguatan pendidikan karakter.
Beberapa insiden tawuran remaja dan kenakalan remaja lainnya dilakukan oleh mereka yang berstatus pelajar pada lembaga pendidikan formal. Hal ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama untuk bergerak melakukan langkah pencegahan. Bahkan sampai Kapolres Brebes memberikan peringatan keras secara khusus tentang tawuran yang terjadi di komunitas pelajar.
Oleh karena itu kehadiran ormas keagamaan dengan berbagai kejadian akan sangat berarti dalam upaya tindakan preventif.Hal ini sangat penting mengingat insiden yang terjadi sering makan korban baik yang meninggal atau luka luka. Sehingga dengan upaya tindakan preventif diharapkan bisa meminimalisir angka kenakalan remaja tingkat pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab Brebes, Ibu Caridah pernah mendiskusikan bersama Penulis terkait dengan penguatan pendidikan karakter. Selaku Kepala Dinas Pendidikan, Beliau menawarkan kerjasama dengan lembaga pendidikan keagamaan non formal (MDTA dan MDTW) dalam rangka penguatan pendidikan karakter. Ide dan gagasan tersebut menjadi menjadi wacana sinergitas antara Pemerintah dan kelompok masyarakat yang bergerak dibidang pendidikan keagamaan.
Melalui Halaqoh Kebangsaan dalam rangka Hari Santri, semoga akan memunculkan rekomendasi untuk bersama melakukan aksi Penguatan Pendidikan Karakter di Kab Brebes. Sinergitas dan kolaborasi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan akan menjadi kekuatan untuk mewujudkan generasi Brebes yang berkarakter dan berakhlak mulia. *(Red)