Profil

Mengenal Mba Nafisah Caleg PKB Dapil Wanasari dan Bulakamba

Sosoknya yang akrab dipanggil Umi Nafis sudah bertekad penuh untuk mendermabaktikan untuk kepentingan rakyat. Oleh karena itu majunya Umi Nafisatul Khoiriyah sebagai Calon Legislatif dari PKB berangkat dari komitmen untuk membawa aspirasi rakyat khususnya untuk dapil Wanasari dan Bulakamba Kab Brebes.

Perempuan yang sehari hari sebagai pengasuh Pondok Pesantren As Syamsuriyyah sudah malang melintang dalam dunia organisasi khususnya NU. Tercatat Mba Nafis pernah menjadi bagian jajaran PW Fatayat NU DKI Jakarta. Adapun untuk di Pusat pernah menjabat sebagai pengurus LDNU dan Lazisnu PBNU.  Darah NU yang diwarisi dari orang tuanya Al Maghfurlah KH Asmuni Sjamsuri terpatri sampai sekarang. Sehingga dimanapun tempatnya selalu bergerak untuk kepentingan dan kemaslahatan NU.

Era tahun 2006 Mba Nafis ikut serta dalam pergerakan aktivis gender bersama KH Husen Muhamad dan KH Marzuki Wahid. Melalui pergerakan ini Umi Nafis memberikan edukasi dan pemahaman isu gender dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentu hari ini bisa dirasakan oleh komunitas perempuan di Indonesia. Perempuan tidak lagi sekedae menjadi “konco wingking” untuk suami tapi bisa berperan aktif pada wilayah publlik. Sebagai bentuk pergerakan isu gender di Pondok Pesantren As Syamsuriyyah sering diselenggarakan Halaqoh dengan nara sumber dari pakar gender dan pejabat Pemda Brebes.

Sebagai Pengasuh Pesantten saat sekarang didaulat sebagai jajaran pengurus wilayah RMI Putri Jawa Tengah. RMI Putri Jawa Tengah ini merupakan lembaga di bawah naungan PW NU Jawa Tengah yang bergerak pada segmentasi Pondok Pesantren Putri. Ide dan gagasan progresif sering  dituangkan saat pertemuan di tingkat wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Di Kabupaten Brebes Umi Nafis menempati posisi Wakil Ketua Jam iyah Pengasuh Pesantren Puteri  dan Mubalighoh yang disingkat JPPPM. Dengan posisi sebagai dewan harian, Umi Nafis menggerakkan para Bu Nyai dan Mubalighoh di Kab Brebes untuk menegakkan dan menyebarkan ajaran Ahlisunnah Waljamaah dan mengkampanyekan Pesantren.

Jiwa aktivis keagamaan dengan wawasan kebangsaan dan keagamaan yang moderat menjadikan Umi Nafis menduduki bagian pengurus MUI Kab Brebes. Hal tersebut  karena secara kualifikasi pemahaman keagamaan dianggap mampu untk mewakili para Bu Nyai Pengasuh Pesantren di Kab Berbes dan perempuan di kalangan nahdlatul ulama.

Memasuki dunia politik bagi Umi Nafis bukan termasuk pendatang baru. Pemilu tahun 2019 Umi Nafis sudah berkompetisi menjadi Caleg PKB di Kab Tegal. Sekalipun Beliau belum berhasil mendapatkan kursi, namun tidak putus asa untuk maju kembali berkompetisi di arena Pemilu 2024. Politik bagi Umi Nafis itu seni yang penuh dengan dinamis. Maka dinamika politik yang saat ini berkembang tergerak  hatinya untuk selalu berjuang  melalui jalur partai dalam hal ini PKB di  Kab Brebes untuk Dapil Wanasari dan Bulakamba.

Perubahan sebuah bangsa harus diperjuangkan melalui jalur politik. Tanpa perjuangan politik kita akan selalu menjadi korban politik.   Undang – undang Pesantren adalah bukti Perjuangan PKB. Saat sekarang kita lagi memperjuangkan Perda Madin Brebes yang mangkrak puluhan tahun. Oleh karena itu suara masyarakat dalam Pemilu 2024 akan menentukan warna kebijakan Politik masa depan.

Perjuangan politik PKB secara prinsipil merupakan perjuangan politik nahdliyin. Oleh karena itu nahdliyin bersatu dan kompak dalam satu perahu PKB untuk menuju sukses Pemilu 2024, kata Nafisatul Khoiriyah dalam satu kesempatan ketika bertemu dengan komunitas NU di Wanasari dan Bulakamba. (*)