INDRAMAYU (aswajanews.id) – Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Jalan Usaha Tani di Blok Slimpen Desa Panyindangan Kulon Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat, menjadi perhatian sejumlah kalangan.
Dalam pengerjaannya, proyek ini diduga dikerjakan asal-asalan dan penuh akal-akalan. Pasalnya, hanya hitungan hari saja kondisi rigid beton pada jalan tersebut sudah banyak yang retak-retak, baik secara vertikal maupun secara horizontal.
Proyek ini dikerjakan oleh Kelompok Tani (Poktan) Makmur asal Desa Panyindangan Kulon dengan menelan biaya Rp.200.000.000. Anggarannya, yakni dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu.
Selain keretakan, dalam pengerjaannya disinyalir ada pengurangan spesifikasi volume rigid beton. Hasil cek dan ricek dilokasi, ketinggian leveling mencapai hingga 5 cm. Sedangkan, untuk papan bekisting yang digunakan berukuran 15 cm.
Sedangkan untuk lebar jalan, hasil ukur menunjukan diangka 2,12 m. Namun, untuk ukuran panjang jalan sementara belum diketahui secara pasti lantaran saat tim media menyambangi pekerjaan tersebut tidak ada tanda-tanda aktivitas para pekerja.
Menyaksikan fenomena demikian, salah seorang masyarakat setempat yang minta diprivasikan, ia mengaku merasa sangat prihatin. Menurutnya, biaya yang digunakan untuk pekerjaan tersebut tidak sedikit sedangkan hasilnya seperti kurang maksimal.
Atas hasil yang demikian, ia menduga bahwa dalam pengerjannya diduga dikerjakan asal-asalan. Selain itu, disinyalir penuh dengan akal-akalan demi untuk meraup keuntungan besar tanpa memperhatikan hasil pekerjaan yang maksimal.
“Saya prihatin melihat hasil pekerjaannya, padahal anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah bukan jumlah sedikit,” ujarnya sembari keheranan, pada Sabtu (04/10/2023).
Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh keterangan resmi dari Ketua Kelompok Tani (Poktan) Makmur Desa Panyindangan Kulon mengenai informasi ini. (Sanaji)
Editor : Elisa Nurasri