SEMARANG (Aswajanews.id) – Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) harus memiliki keunggulan dalam pembelajaran. Salah satu adalah kompetensi membaca kitab kuning. Hal ini sangat penting agar MDT menjadi lembaga pendidikan yang menjadi embrio dari pesantren. Oleh karena itu tidak bisa dilepaskan dari kitab kuning. Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang, H Muhtasit saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan DPC FKDT Kota Semarang masa khidmat 2025 – 2030 di aula Kemenag Kota Semarang.
“Kalau TPQ berfokus kepada baca tulis Al-Qur’an, maka MDT berfokus kepada baca kitab kuning. Jadi sebelum kemampuan membaca kitab kuning menjadi wilayah MDT, sementara menulis dan membaca Qur’an menjadi wilayahnya TPQ,” tegas Muhtasit.
Lebih jauh Muhtasit sangat menginginkan MDT memilki kemajuan. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan kebersihan, tentu bagaimana kita bisa menjaga kebersihan dilingkungan MDT masing masing. Hari ini kita masih kalah dengan sekolah mingguan milik orang non muslim. Disana betul betul menjaga kebersihan.
Kegiatan Pelantikan DPC FKDT Kota Semarang yang dilaksanakan pada hari Ahad 29 Juni 2025 dihadiri oleh Ketua Umum DPP FKDT, KH Lukman Hakim bersama dengan Wakil Sekjen Akhmad Sururi sekaligus mewakili Ketua DPW FKDT Jawa Tengah.Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kabag Kesra Setda Kota Semarang dan Kasi PD Pontren Kemenag Kota Semarang.
Selaku Ketua DPC FKDT Kota Semarang Muhammad Arib mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir acara tersebut. Dirinya juga mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penerimaan tamu dan lain sebagainya. Gus Arib menuturkan bahwa setelah pelantikan akan dilaksanakan Rakercab untuk membahas program kerja lima tahun kedepan. (Red/Nas)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.